MEDAN, Waspada.co.id – Tindakan yang kejam dan sadis para begal menimbulkan antipati di kalangan anak muda Medan. Mereka juga mengharapkan agar para begal ini mendapat hukuman setimpal dengan perbuatannya.
“Maunya gimana mereka buat, kek gitu jugalah yang mereka rasakan. Kalau bisa ya kan?” geram Diana yang tinggal di Kecamatan Helvetia, Rabu (12/7) malam.
Senada, Juwita yang juga warga Kecamatan Medan Helvetia, menginginkan agar para begal itu bisa merasakan penderitaan yang dirasakan korban maupun keluarga korban. Bahkan keduanya juga menilai, bila perlu begal itu ditembak mati.
“Nyawa dibalas nyawa. Cuma ya balik lagi ke pemerintahnya,” ucap Juwita yang saat itu bersama Diana tengah menunggu jemputan keluarga di kawasan Jalan Sekip.
Selain itu, mereka berharap agar aparat lebih intens berpatroli dan mengantisipasi terjadinya pembegalan. Dan pemantauan itu dilakukan secara merata, jangan hanya di wilayah perkotaan, namun juga di pinggiran.
Senada dengan Diana dan Juwita, warga Kecamatan Medan Tembung Herfi juga mengharapkan agar aparat memaksimalkan patroli rutin untuk mempersempit ruang gerak para begal. Dia juga mendukung kerja sama antara kepolisian dan tentara dalam memberantas para begal.
“Semakin lama begal ini semakin meraja lela. Dulu mereka bergerak tengah malam, sekarang pagi pun berani, kadang siang pun berani. Berarti kan mereka merasa dirinya sudah super. Tak ada yang ditakuti lagi. Jadi kalau bisa, pihak polisi dan TNI bersama masyarakat mengatasi begal ini,” ujarnya.
Kerja sama ini, lanjutnya, diperlukan untuk menciptakan situasi yang kondusif di Medan. Para begal ini, sebutnya, menyebarkan rasa takut ke tengah-tengah masyarakat. Masyarakat jadi takut keluar rumah walau pun ada keperluan yang mendesak.
Herfi menyatakan setuju para begal ini ditembak di tempat. “Kenapa, supaya mereka itu jera. Dengan cara seperti itu para begal berkurang. Kalau tidak mereka akan semakin meraja lela, akhirnya yang ditakuti bukan pihak kepolisian bukan pihak TNI, takutnya sama begal. Kalau semua sudah kondusif dan aman, warga pun tidak takut lagi ke mana-mana,” pungkasnya.
Tak hanya kawula muda, para pekerja malam di Medan menilai geng motor dan begal di kota ini sudah sampai tahap meresahkan. Mereka mengharapkan aparat segera memberantas penyakit masyarakat ini dan menindak tegas pelaku, bahkan bila perlu ditembak mati agar menimbulkan efek jera.
Salah seorang pekerja muda, Sundari, mengatakan begal membuat warga jadi takut berkegiatan di luar rumah, apalagi pada malam hari. Yang paling kasihan, menurutnya, adalah para pekerja malam maupun yang harus pulang malam hari.
“Kasihan juga mereka yang bekerja malam hari. Kayak ojek-ojek, keluarga mereka di rumah juga takut. Kami juga yang pulang malam juga takut,” ungkapnya Rabu (12/7) malam, di depan toko ponsel tempat ia bekerja.
Menurut Sundari, para begal ini harus diberi tindakan tegas, bahkan bila perlu ditembak mati para begal yang membunuh korbannya.
“Kebanyakan yang lagi marak sekarang ini begal langsung membunuh. Begal yang membunuh warga lebih bagus ditembak mati. Nyawa dibayar nyawa,” ketusnya.
Di tempat terpisah, barista di sebuah kafe di kawasan Jalan Sekip, Adib Mulia Kurniadi, mengharapkan agar aparat segera memberantas begal di Medan karena sudah cukup meresahkan.
“Orang-orang jadi takut keluar rumah malam-malam. Apalagi saya, kerja pulangnya malam. Jadi ada rasa was-was. Mau secepatnya diberantas,” pintanya.
Soal sanksi kepada begal, Adib mempercayakannnya kepada aparat hukum. Yang penting, tekannya, harus ada tindakan tegas, apa pun itu wujudnya. “Misalnya dipenjara lama atau tindakan tegas lainnya untuk memberikan efek jera,” sarannya.
Adib dan Sundari berharap agar Kota Medan kembali dan menjadi lebih aman lagi. Mereka mengharapkan aparat bertindak cepat dan tanggap. Keduanya juga berharap agar kondisi keamanan menjadi lebih baik, sehingga masyarakat tidak takut lagi keluar rumah dan merasa aman pergi ke mana-mana.
“Saya ingin seperti awal-awal pandemi yang tindak kejahatan lebih sedikit dibandingkan belakangan ini,” pungkasnya. (wol/mrz/d1)
Discussion about this post