JAKARTA, Waspada.co.id – Buah-buahan dikenal sebagai makanan sehat dan bermanfaat untuk tubuh. Namun pernahkan Anda bertanya-tanya, bagaimana jika Anda mengonsumsi buah-buahan dalam jumlah berlebih setiap harinya?
Sama seperti hal lainnya, konsumsi buah berlebih juga dapat berdampak negatif pada kesehatan terutama kesehatan hati. Ahli gizi Kavita Devgan menjelaskan dampak dari konsumsi buah berlebih terhadap hati terkait dengan fruktosa. Ketika fruktosa dalam jumlah besar dari buah terus menerus masuk ke hati dalam waktu lama, maka hati dapat mengubah kelebihan fruktosa menjadi lemak melalui proses lipogenesis.
“Proses ini dapat menyebabkan penyakit hati berlemak berlemak non-alkohol atau non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD),” ujar Kavita Devgan seperti dilansir Indian Express, Jumat (6/12).
Hal ini sekaligus mengkritisi orang-orang yang memilih untuk hanya mengonsumsi buah-buahan untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Konsultan senior hepatologis di Gleneagles Hospitals, dr Uday Sanglodkar, juga tidak menyarankan pilihan diet tersebut.
Meski dipercaya bahwa konsumsi buah berlebih dapat merusak hati karena fruktosa dalam buah menyebabkan penumpukan lemak, hingga memicu NAFLD. Namun belum ada studi membuktikan klaim ini.
“Tidak ada kasus yang dilaporkan mengenai konsumsi buah yang berlebihan yang menyebabkan penyakit hati. Namun, konsumsi buah yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping yang tidak menyenangkan yang harus diwaspadai,” kata dr Sanglodkar.
Menurut Sanglodkar, konsumsi buah yang berlebihan dapat menyebabkan kembung, diare, atau sembelit karena sarat dengan serat dan gula alami, dan mungkin dapat memiliki efek pencahar. Selain itu, asam dan gula alami dalam buah dapat menyebabkan masalah gigi seperti kerusakan gigi.
“Terlalu banyak gula juga dapat menyebabkan kadar gula darah yang tidak normal dan tidak baik bagi mereka yang menderita diabetes, hiperglikemia, atau masalah pankreas,” kata dia.
Sanglodkar menambahkan, kandungan fruktosa dalam buah dapat menyebabkan resistensi insulin, obesitas, diabetes, dan kekurangan nutrisi. “Yang harus ditekankan adalah konsumsi makanan bergizi dengan seimbang. Jangan mengikuti tren diet apapun secara membabi buta. Selalu pahami efek samping yang terkait dengannya,” tegas dia. (wol/republika/mrz/d1)
Discussion about this post