MEDAN, Waspada.co.id – Berdasarkan pemantauan di pasar tradisional, harga cabai merah kembali alami penurunan di wilayah Sumatera Utara.
Hampir semua pedagang yang lokasinya tidak berjauhan dengan pusat produksi, harga cabai merah ditransaksikan di bawah Rp30 ribu per Kg nya. Seperti di wilayah tanjung morawa maupun lubuk pakam deli Serdang. Harga cabai merah menyentuh Rp20 ribu per Kg nya.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan jika mengacu kepada PIHPS (pusat informasi harga pangan strategis), di pusat pasar kota medan harga cabai merah dijual Rp28 ribu per Kg.
“Dan masih mengacu PIHPS, harga cabai merah di Kota Sibolga Rp26 ribuan per Kg, Pematangsiantar Rp29 ribu, Padangsidimpuan Rp33 ribuan dan Gunungsitoli Rp38 ribuan per Kg,” tuturnya, Kamis (13/3).
Harga cabai merah memiliki selisih yang cukup besar diantara sejumlah wilayah di Sumut. Hal ini wajar terjadi, mengingat jaringan distribusi cabai merah di Kota Medan dengan kota lainnya itu tidak sama.
“Medan lebih banyak mengandalkan cabai merah dari wilayah pengunungan di Sumut seperti kabupaten Karo, Dairi dan wilayah dataran tinggi lainnya,” jelasnya.
Di sisi lain, wilayah kota lainnya di bagian timur Sumut seperti Binjai, Stabat, Tebingtinggi, hingga lubuk pakam justru banyak dibanjiri cabai merah dari dataran rendah yang memasuki musim panen saat ini.
“Sementara itu, harga cabai rawit di Sumut turun ke level Rp36 ribuan per Kg. Dan yang paling murah harga cabai rawit dijual 31 ribu per Kg di Kota Siantar,” ucapnya.
Selanjutnya harga daging ayam di Sumut juga masih dalam tren turun hingga hari ini. Harga daging ayam di Sumut dijual Rp35 ribuan per Kg, dan yang paling murah di Kota Siantar sebesar Rp28 ribuan per Kg.
“Saya menghitung bahwa tren penurunan harga daging ayam terhenti di pekan ini. Untuk komoditas pangan lainnya sejuah ini terpantau stabil,” ungkapnya.
Belum ada perubahan signifikan pada harga beras, minyak goreng, gula pasir, daging sapi, telur ayam, dan bawang. Meskipun untuk komoditas bawang merah akan dibanjiri lebih banyak pasokan bawang dari wilayah Sumut dalm waktu dekat yang berpeluang merubah harga. Secara keseluruhan penurunan harga cabai ini lebh banyak dipengaruhi olh sisi supply yang melimpah ditengah melemahnya permintaan.
“Sejauh ini, permintaan atau demand di pasar memang mengalami penurunan dibandingkan dengan dengan pekan pertama Ramadhan. Dan diproyeksikan jelang Ramadhan pekan ke empat, demand akan kembali alami peningkatan yang tentunya akan menciptakan titik keseimbangan harga yang baru nantinya,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post