MEDAN, Waspada.co.id – Bagi banyak lulusan perguruan tinggi, langkah pertama setelah wisuda adalah mencari pekerjaan. Namun, bagi Risdarwanto, justru sebaliknya. Lulusan asal Kota Medan ini lebih memilih jalur kewirausahaan dengan menciptakan peluang kerja bagi orang lain.
Setelah menyelesaikan studinya di Universitas Sumatera Utara (USU) pada tahun 2018, Risdarwanto mulai mencari ide bisnis yang memiliki potensi pasar luas namun belum banyak digarap.
Dari pengamatannya, ia menemukan bahwa produk perawatan kendaraan, khususnya bibit semir ban, masih didominasi merek-merek besar dengan harga yang relatif tinggi. Inilah yang mendorongnya menciptakan Charismal, merek bibit semir ban yang berkualitas tinggi namun dengan harga lebih terjangkau.
Dengan modal terbatas, Risdarwanto mulai meracik formula semir ban sendiri. Ia melakukan berbagai eksperimen hingga menemukan komposisi yang tepat tidak hanya memberikan kilap pada ban, tetapi juga melindungi karet dari keretakan dan cuaca ekstrem.
“Setelah beberapa kali uji coba, akhirnya saya memberanikan diri untuk memasarkan produk saya secara lokal di Medan, dimulai dari bengkel-bengkel kecil, toko aksesori kendaraan, hingga ke sejumlah usaha cuci mobil,” terangnya, Kamis (20/3).
Merambah Pasar Nasional Berkat Shopee
Perjalanan Charismal tak berhenti di Medan. Menyadari besarnya potensi penjualan daring, Risdarwanto mulai memanfaatkan platform e-commerce, terutama Shopee, untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Dengan strategi pemasaran digital yang efektif termasuk promosi dan testimoni pelanggan, membuat penjualan Charismal meningkat pesat.
Keberadaan Shopee mempermudah Charismal dalam menjangkau pasar nasional tanpa harus membuka cabang fisik di berbagai kota. Kini, produk semir ban Charismal telah terjual ribuan unit per bulan ke berbagai daerah di Indonesia, dari Sumatera hingga Bali.
“Saya gabung di Shopee pada November tahun 2020, sementara usaha dirintis di tahun yang sama pada Januari. Awalnya hanya sekitar Sumut saja penjualannya. Alhamdulillah, sekarang sudah bisa kirim ke Bali, Pangkal Pinang, hinggga Nusa Tenggara Barat (NTB),” terangnya lagi.
Begitu pula dengan volume penjualan, kata Risdarwanto, sebelum gabung di Shopee hanya berani produksi sekitar 200 Kg, sekarang sudah mencapai 1,2 ton.
“Saya sendiri tidak menyangka, peningkatan begitu pesat. Namun memang penjualan melalui e-commerce ini sangat membantu. Bahkan tercatat, omzet yang saya dapat bisa mencapai Rp 85 juta per bulannya,” tambahnya.
Era digital telah membawa perubahan signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor ekonomi. Salah satu dampak besar dari perkembangan teknologi digital adalah transformasi bisnis melalui e-commerce, yang telah menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). E-commerce menyediakan platform bagi UMKM untuk memperluas pasar, meningkatkan efisiensi, dan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi di era digital (Kotler & Keller, 2016).

Berdasarkan DataIndonesia.Id dapat diketahui bila Indonesia menjadi salah satu negara dengan proyeksi pertumbuhan e-commerce tertinggi di dunia dengan 30,5 persen. Posisi Indonesia berada di atas Iran, Thailand, dan Meksiko. Ini menunjukkan bahwa keberadaan e-commerce dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Dari DataIndonesia.Id juga didapat informasi bila para pengguna e-commerce di Indonesia tiap tahunnya meningkat cukup signifikan sejak tahun 2020. Bahkan hingga akhir tahun 2024 pengguna e-commerce tercatat mencapai lebih kurang 65 juta jiwa. Diprediksi pengguna e-commerce akan terus meningkat hingga tahun 2029 dengan capaian pengguna sebanyak 99 juta jiwa.

Sementara itu, menurut informasi dari DataIndonesia.Id per Juli 2024, saat ini, Shopee telah menjadi salah satu platform perdagangan online dalam kategori marketplace yang menarik pengunjung terbanyak di Indonesia. Jumlah kunjungan bulanan Shopee berada di antara 125,5 juta. Jumlah ini sangat lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah pengguna di platform e-commerce pesaing utama lainnya.
Optimis Dapat Terus Berkembang
Risdarwanto mengakui bahwa perjalanan bisnisnya memang tidak selalu mulus. Persaingan ketat dengan merek-merek besar menjadi tantangan utama. Namun, dengan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk serta pelayanan pelanggan, ia optimistis Charismal dapat terus berkembang.
“Memang selama ini saya selalu terus berinovasi untuk menjaga kualitas produk yang saya miliki, tentunya dengan harga yang lebih terjangkau. Karena kalau bersaing dengan merek-merek besar, kualitas harus lebih dikedepankan,” tegasnya.
Ke depan, Risdarwanto berencana memperluas lini produknya ke kategori kebutuhan rumah tangga, seperti sabun mandi dan lainnya. Dengan strategi yang tepat, ia yakin Charismal bisa bersaing di pasar nasional dengan tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia.
Kesuksesan Risdarwanto membuktikan bahwa dengan inovasi, keberanian, dan pemanfaatan teknologi digital, siapa pun bisa membangun bisnis dari nol dan meraih kesuksesan. Dari Medan, Charismal kini menjadi bukti nyata bahwa produk lokal bisa bersaing di pasar nasional.
Sejalan dengan itu, Shopee tampaknya memang telah menjadi solusi bagi UMKM untuk bertahan dan berkembang, terutama di era digital seperti sekarang. Platform ini bukan sekadar tempat jual beli, melainkan jembatan yang menghubungkan pelaku UMKM dengan jutaan pelanggan. Seperti oase di tengah padang pasir, Shopee memberikan harapan baru bagi usaha-usaha kecil untuk terus tumbuh dan bersaing di tengah tantangan ekonomi. (wol/ari)
Discussion about this post