MEDAN, Waspada.co.id – Pada perdagangan hari ini Bank Indonesia akan memutuskan besaran bunga acuannya.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan diproyeksikan BI akan tetap mempertahankan besaran bunga acuan di level 6%.
“Sejauh ini belum ada terlihat potensi untuk pemangkasan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Meskipun realisasi inflasi di tahun 2023 kemarin menunjukan bahwa inflasi masih dibawah target Bank Indonesia,” tuturnya, Rabu (21/2).
Dampaknya ruang penurunan suku bunga acuan terbuka, meskipun pertimbangan untuk meminimalisir dampak buruk terhadap Rupiah akibat penurunan bunga acuan harus dipertimbangkan dengan matang. Pagi ini mata uang Rupiah masih ditransaksikan melemah di level 15.680 per US Dolar. Imbal hasil US Treasury sejauh ini masih dalam tren naik, yang memicu tekanan pada mata uang rupiah.
“Sementara itu, kinerja IHSG di sesi pembukaan perdagangan melemah ke level 7.345. Bukan hanya IHSG saja yang melemah, sejumlah bursa di Asia pada perdagangan hari ini juga terpantau mengalami pelemahan. Ditambah lagi minimnya sentimen pasar yang membuat IHSG secara teknikal rawan terkoreksi. Seiring dengan kenaikan IHSG di sesi perdagangan sebelumnya,” ungkapnya.
Sementara itu, harga emas ditransaksikan menguat di level $2.026 per ons troy nya. Jelang FOMC minutes serta komentar dari pejabat The FED, membaiknya kinerja harga emas ditopang oleh ekspektasi dimana The FED akan memberikan sinyal yang lebih kuat kapan penurunan bunga acuan akan dimulai.
“Setelah serangkaian komentar Hawkish yang sempat berkembang sebelumnya,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post