JAKARTA, Waspada.co.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan pentingnya pengembangan teknologi lokal dalam menghadapi ancaman tsunami di masa depan.
Oleh karena itu, BMKG menggandeng pakar teknologi untuk mengembangkan sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami di Indonesia.
Plt Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menekankan bahwa sistem peringatan dini tsunami saat ini memang berfokus pada ancaman tsunami megathrust, seperti yang terjadi di Banda Aceh, namun pengembangan Sistem Processing Merah Putih telah jauh berkembang dibandingkan 20 tahun lalu.
“Sistem ini tidak hanya disiapkan untuk menghadapi tsunami megathrust, tetapi juga untuk berbagai jenis tsunami lainnya,” tegasnya dikutip dari laman resmi BMKG, Sabtu (7/9).
Pengembangan ini diharapkan mendukung kemandirian teknologi dalam sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) dan meningkatkan kualitas pelayanan informasi gempa bumi serta peringatan dini tsunami yang berguna bagi pemangku kepentingan dalam menyusun konsep evakuasi yang efektif dan efisien.
Lebih lanjut, Dwikorita menyampaikan bahwa BMKG bersama berbagai universitas di Indonesia saat ini tengah mengembangkan sistem pemrosesan tsunami dan gempa bumi yang sepenuhnya dikerjakan oleh pakar-pakar Indonesia.
“Ke depannya, kita berharap bisa lebih mandiri dalam mengembangkan teknologi mitigasi bencana, meskipun kolaborasi dengan negara maju tetap dilakukan, kita tidak ingin lagi bergantung sepenuhnya pada teknologi mereka,” tambahnya.
Saat ini, Indonesia mengembangkan sistem baru yang dikenal dengan “Merah Putih”, yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap teknologi asing. Pengembangan Sistem Processing InaTEWS Merah Putih ini adalah manifestasi kemandirian bangsa dan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing. (wol/lvz/okz/d1)
Discussion about this post