MEDAN, Waspada.co.id – Hasil quick count Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut) 2024 Pasangan Calon (Paslon) Edy Rahmayadi-Hasan Basri hanya memperoleh 35 persen.
Sedangkan paslon Bobby-Surya memperoleh 65 persen.
Quick count ini dirilis Indikator Politik di salah satu televisi swasta hingga sore pukul 17.40, Rabu (27/11). Merespon itu, Edy Rahmayadi meminta masyarakat untuk menunggu perhitungan berjenjang dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut.
“Quick Count posisinya di 65 persen dan 35 persen, terus kita cek kemari BSPN PDIP Sumut, baru 30 persen terdata, di tempat ini. Kondisinya juga tidak terlalu jauh beda, posisinya di 60 persen 40 persen, walaupun baru 30 persen data yang masuk,” kata Edy dikantor PDIP Sumut, Jalan Jamin Ginting, Rabu (27/11).
Edy Rahmayadi mengatakan, siap menerima hasil real count. Siapa pun yang menang dinilai Edy Rahmayadi sebagai hasil demokrasi.
“Kita ikuti sampai nanti menjadikan kepastian, inilah demokrasi, rakyat memilih, suara rakyat, dan dia adalah memberikan amanah kepada siapa yang dikehendaki rakyat. Saya salah satu kontestasi, akan mengikuti ini,” katanya.
Ditanya soal proses demokrasi pemungutan suara, baik kendala atau indikasi pelanggaran Edy menjawab diplomatis. Termasuk rendahnya juga tingkat pastisipasi.
“Yang kita terima sama, sama terjadi di paslon 1 maupun paslon 2, kondisinya sama, hujan sama dirasakan. Tapi ada kesalahan-kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja, saya belum tahu sejauh itu, karena ini kan masih berjalan. Ada yang terhenti, tertunda, nanti kita lihat, ada bawaslu dan KPU Sumut, ada partai pengusung juga tak aka diam. Kita tunggu bagaimana evaluasi, yang benar ini,” ujar Edy Rahmayadi.
Sekretaris DPD PDIP, Sutarto menilai, landasan hasil pemilu pertama sesuai dengan ketentuan, KPU dan UU. Dia berpedoman rekapitulasi hasil C satu.
“Jadi pedoman kita ada di situ. Kita menghormati apa yang sudah ditetapkan oleh UU dan PKPU, jadi kita akan tunggu, kepada masyarakat Sumut, tunggu, seperti yang disampaikan Pak Edy tadi
kita tunggu dengan sabar,” katanya.
“Kedaulatan ada di tangan rakyat, jadi ini adalah kamar hitung PDIP, yang juga tim kampanye pak edy, kami punya C1 yang hitungannya akurat yang ada di 33 Kabupaten/Kota,” ujarnya.
Terkait kondisi alam yang tidak mendukung pencoblosan, apa yang terjadi adalah banjir, bagian dari sebuah hukum alam, ada beberapa wilayah tergenang banjir. Dan TPS juga tergenang, sehingga tidak bisa malaksanakan pemungutan suara.
“Karena dengan PKPU 17 ada daerah yang di tunda, diulang. Kita menunggu sikap dari KPU, jam 4 ditetapkan, kita tadi bilang itu sudah terlambat, harusnya sejak awal. Tapi semua kita serahkan kepada KPU,” pungkasnya. (wol/man/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post