KUTACANE, Waspada.co.id – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) I Aceh Wilayah 3.5 Aceh, mendapat kritikan terkait bencana banjir yang sering merendam jalan nasional Medan-Kutacane di kilometer 12, Kuning, Bambel, Aceh Tenggara, yang sering dikeluhkan warga.
Kritikan itu datang dari salah satu aktivis Pemantau Kinerja Aparatur Negara (Penjara) Aceh, Pajri Gegoh, yang menyebutkan pihak BPJN tidak kondusif terkait bencana banjir yang sering terjadi di titik jalan nasional tersebut.
“Pihak BPJN sepertinya kurang kondusif terkait situasi dan kondisi penyebab genangan banjir di wilayah itu,” katanya, Minggu (8/12).
Menurutnya, genangan banjir yang sering terjadi di wilayah itu, dikarenakan kondisi jembatan jalan nasional di titik tersebut, mengalami pendangkalan dari dasar arus sungai yang saat ini semakin sempit dan sering tersumbat oleh material banjir.
Semestinya, pihak BPJN melakukan renovasi peningkatan terhadap badan jembatan, agar tidak menimbulkan penyumbatan material banjir di jembatan tersebut.
Lebih rinci, Gegoh menjelaskan, bahwa penyebab genangan banjir di sekitaran wilayah itu, disebabkan oleh kondisi jembatan yang semestinya harus diangkat lebih tinggi lagi.”Namun hal ini, tidak menjadi perhatian dari pihak BPJN,” sebutnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.5 Aceh, Jaya Yuliadi ST, kepada Waspada Online mengatakan, jembatan jalan nasional di kilometer 12, Kuning, Bambel Aceh Tenggara, sudah menjadi usulan skala prioritas dari pihaknya.
“Sudah jadi usulan skala prioritas, bahkan progres untuk peningkatan jembatan tersebut, sudah dilakukan riview desent, dan sudah juga melakukan pengusulan pembebasan lahan kepada masyarakat sekitar,” katanya.
“Mengingat sudah dilakukan riview desent. Mudahan-mudahan pembangunannya akan terlaksana di tahun 2025 nanti,” tambahnya.
Dia juga menjelaskan, bahwa pihaknya telah melakukan pengusulan ke pihak Kementerian PUPR Pusat.”Tinggal hanya menunggu keputusan,” sebutnya.
Amatan Waspada Online, jalan nasional Medan-Kutacane di kilometer 12, Kuning, Bambel Aceh Tenggara, sedikitnya lima sampai sepuluh kali dalam setahun mengalami genangan banjir. Dalam satu peristiwa banjir, diketahui ratusan pemukiman warga ikut tergenang. (wol/sur/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post