MEDAN, Waspada.co.id – Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada April 2024 mengalami penurunan dibandingkan Maret 2024, yaitu dari US$861,14 juta menjadi US$697,13 juta atau mengalami penurunan sebesar 19,05 persen.
Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin menuturkan bila dibandingkan dengan April 2023, ekspor Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 0,13 persen.
“Golongan barang yang mengalami penurunan nilai ekspor terbesar pada April 2024 terhadap Maret 2024 adalah golongan lemak & minyak hewan/nabati yaitu turun sebesar US$41,74 juta (-13,97%), diikuti oleh golongan kopi, teh dan rempah-rempah yaitu turun sebesar sebesar US$22,55 juta (-36,01%) dan golongan ampas/sisa industri makanan yaitu turun sebesar US$22,11 juta (-35,07%),” tuturnya, Selasa (4/6).
Tidak ada golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor di antara 10 golongan barang utama.
“Ekspor ke Amerika Serikat pada April 2024 merupakan yang terbesar yaitu US$97,56 juta diikuti Tiongkok sebesar US$95,90 juta dan India sebesar US$40,40 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,55 persen,” jelasnya.
Menurut kelompok negara utama tujuan ekspor pada April 2024, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai US$216,25 juta (31,02%).
“Nilai impor melalui Sumatera Utara April 2024 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$432,85 juta atau menurun sebesar 5,05 persen dibandingkan Maret 2024 yang bernilai sebesar US$455,86 juta. Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 10,42 persen,” ungkapnya
Nilai impor menurut golongan penggunaan barang April 2024 dibanding Maret 2024, barang modal mengalami kenaikan sebesar 19,00 persen sedangkan barang konsumsi dan bahan baku penolong turun masing-masing sebesar 35,72 persen dan 0,50 persen.
“Pada April 2024, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah pupuk dengan nilai sebesar US$14,91 juta (118,01%), sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah golongan gandum-ganduman sebesar US$22,20 juta (-30,86%),” katanya.
“Nilai impor April 2024 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$88,52 juta dengan perannya mencapai 20,45 persen dari total impor Sumatera Utara, diikuti Singapura sebesar US$67,96 juta (15.70%) dan Amerika Serikat sebesar US$33,27 juta (7,69%),” tandasnya. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post