MEDAN, Waspada.co.id – Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara menyalurkan sebanyak 440 ton jagung pakan impor kepada 21 peternak di Medan.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara, Arif Mandu, menuturkan ini menjadi distribusi tahap pertama pada 2024. Jagung pakan ini dikirim dari Jakarta.
“Jagung pakan tersebut dibagi rata ke 21 peternak sehingga masing-masing mendapatkan 20 ton,” tuturnya, dikutip dari Antara Sumut Senin (12/2).
Para peternak, yang diusulkan oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan dan asosiasi peternak ayam Sumut, mendapatkan jagung tersebut dengan harga Rp5 ribu per kilogram.
“Peternak itu berasal dari beberapa kabupaten dan kota di Sumut seperti Langkat, Binjai, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Simalungun,” kata Arif.
Bulog Sumut mendapatkan alokasi jagung pakan impor sebanyak 8.220 ton yang akan tiba bertahap sampai Februari 2024. Terdekat, Arif menyebut jagung pakan itu akan tiba dari Lampung.
“Saat ini jagung tersebut dalam proses pengantongan ulang (rebagging) ke karung-karung 50 kilogram.
Menurut Arif, penyaluran jagung pakan impor tersebut menjadi salah satu upaya untuk menurunkan harga komoditas itu pasaran,” katanya.
“Ini demi menekan harga sehingga harga ayam dan telur ayam tidak melonjak, apalagi sudah mendekati masa puasa dan Lebaran,” tutur dia.
Di Sumut, berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata jagung di tingkat peternak mencapai Rp6.620-Rp7.440 per kilogram dalam satu pekan terakhir 22-29 Januari 2024.
Nilai itu lebih tinggi dibandingkan harga acuan penjualan jagung di konsumen yang diatur pemerintah dalam Peraturan Bapanas Nomor 5 Tahun 2022 yakni Rp5.000 per kilogram.
“Pada 11 Oktober 2023, pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk mengimpor 500 ribu ton jagung pakan untuk mengatasi kenaikan harga jagung pakan di tingkat petani,” katanya lagi.
“Kemudian, 15 November 2023, sebanyak 20 ribu ton jagung pakan impor asal Vietnam tiba di Pelabuhan Terminal Teluk Lamong, Surabaya, yang menjadi kedatangan perdana dari total 250 ribu ton jagung impor untuk tahap pertama,” tandasnya. (eko/antara/wol/d1)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post