PANYABUNGAN, Waspada.co.id – Usai membakar camp-camp penambang ilegal di Kotanopan, Kapolres Mandailing Natal (Madina) AKBP Arie Sofandi Paloh, meminta kepada Bupati Madina agar menyediakan alat berat untuk merelokasi lahan.
“Saya akan meminta bupati menyediakan alat berat untuk merelokasi lahan, karena masyarakat Kotanopan juga tidak menginginkan tambang itu ada,” ucapnya, Rabu (4/12) malam.
Katanya pula, kalau hanya menangkap itu mudah sehingga tindakan yang diambil ini pun sebutnya dengan cara persuasif. Alasannya, karena banyak ibu dan anak yang terlibat.
Lalu, Kapolsek Kotanopan diminta segera berkoordinasi dengan camat setempat untuk menyelesaikan permasalahan tambang ilegal ini.
Dikabarkan saat razia, Polres Madina mengerahkan puluhan personilnya yang dibantu oleh Batalyon C Sat Brimob Polda Sumut. Ketika itu sekira seratusan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di pertambangan tersebut juga turun ke jalan berorasi dan mencoba menghalau.
“Saat ini kita sedang melaksanakan pengamanan Pilkada serentak, namun kita mendapat informasi bahwasanya ada sekelompok orang yang memanfaatkan momen ini dengan melakukan penambangan ilegal. Jadi harus kita tindak,” kata Kapolres di lokasi tambang.
Namun polisi tidak menemukan alat berat, polisi hanya dapat mengamankan dua unit mesin dompeng. Sementara untuk peralatan pendukung dompeng dan camp yang ada di lokasi semua dibakar.
Oleh Kapolres, masyarakat yang terlibat dalam pertambangan emas ilegal itu umumnya adalah masyarakat yang kurang mampu, yang ikut mencetek atau mendulang. Yang notabene adalah tanggungjawab Pemkab Madina. (wol/wang/d2)
Discussion about this post