MEDAN, Waspada.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni diduga tidak netral sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelang Pemilihan Gubernur Sumut yang akan berlangsung 27 November 2024.
Ketidaknetralan itu terlihat setelah belakangan ini Fatoni melakukan cawe-cawe dengan mengajak Wali Kota Medan Bobby Nasution yang juga bakal calon (Bacalon) Gubernur Sumut bekeliling diduga melakukan kampanye lebih awal.
Aksi ‘kampanye’ terselubung ini dilakukan secara terang-terangan dengan modus kegiatan Safari Dakwah dan Doa Keselamatan dalam rangka menyambut PON XXI Aceh-Sumut. Safari sudah digelar di Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, dan kali ini di Kisaran Asahan.
Dalam kegiatan ini, Bobby Nasution diberikan panggung untuk menyapa masyarakat. Informasi yang dihimpun wartawan, kegiatan ini akan terus berlangsung dilakukan di Kabupaten Asahan, Simalungun dan Kabupaten/Kota lainnya.
“Mari kita juga doakan bersama-sama PON ini sukses, jadi PON yang akan menjadi kenangan baik bagi para tamu,” kata Fatoni dalam acara itu, Selasa (6/8) kemarin.
Koordinator Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonedia (PMPHI) Sumut, Gandi Parapat, mengomentari dugaan kampanye terselubung yang dilakukan Pj Gubernur Agus Fatoni. Dia mempertanyakan apa urgensinya Bobby Nasution dilibatkan dalam acara safari itu.
“Kecuali tadi acaranya di Kota Medan, tapi ini kan sudah ke kabupaten/kota, kita tahu Bobby ini bacalon Gubernur yang sudah diusung koalisi besar. Kenapa Pj Gubernur terlibat melakukan kampanye terselubung ini,” kata Gandi Parapat saat dikonfirmasi, Rabu (7/8).
Gandi menerangkan, sejak awal pihaknya sudah meyakini bahwa penempatan Fatoni ke Sumut menggantikan Hassanudin adalah untuk memuluskan langkah Bobby Nasution melenggang menjadi Gubernur.
“Sejak awal kita sudah menduga ini akan tenjadi, kita mendesak Mendagri agar segera mengevaluasi Agus Fatoni,” sebutnya.
Sebelumnya, Pj Gubsu Agus Fatoni usai acara malam pisah sambut Pj Gubernur Sumut, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Rabu (26/6) lalu mamastikan dirinya sebagai ASN yang netral dalam Pilkada serentak 2024.
Agus menyampaikan itu merespon kabar pergantian Pj Gubernur Sumut sarat akan kepentingan dan dituding akan ada keperpihakan kepada salah satu Bacalon Gubernur Sumut nantinya.
“Saya harus mengatakan, saya netral, karena saya ASN, kedepan silakan diawasi, silakan buktikan keperpihakan. Saya akan netral,” kata Agus.
“Tugas saya selaku Pj Gubernur akan memastikan bahwa Birokrat di Provinsi di Provinsi itu netral dan kita ikut sama-sama mengawasi, media dan masyarakat mengawasi dan itu sudah ada aturannya, yang tidak netral akan sanksi,” sambunya.
Mantan Pj Gubernur Sumsel ini juga mengimbau masyarakat bila ada ASN tidak netral saat Pilkada serentak 2024 ini dan buktinya silakan lapor. Karena ada sanksinya, baik itu sanksi ringan, sanksi menengah dan sanksi berat.
“Nah di Kabupaten/Kota itu tugas Bupati dan Walikota, di provinsi juga mengkoordinasikan netral ASN di Kabupaten/Kota. Nah itu, pesan kita bersama. Bahwa ASN netral tidak boleh berpolitik praktis,” ungkapnya. (wol/man/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post