JAKARTA, Waspada.co.id – Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman merasa terkejut setelah pesan whatsappnya terhitung hari Kamis 11 Juli 2024 tidak bisa diterima atau hanya tercentang satu di layar HP milik salah satu Stafsus Menteri ESDM.
“Setidaknya dugaan pemblokiran itu terjadi sejak kemarin hingga rilis berita ini ditayangkan hari ini,” kata Yusri Usman dalam rilisnya Jumat (12/7) di Jakarta.
“Sehingga timbul pertanyaan apakah pemblokiran itu terkait sebelumnya Yusri rajin setiap hari mengirim berita terkait kasus akibat kebakaran kilang RDMP Balikpapan sejak 25 Mei 2024 yang menurut informasi terkini hingga minggu ini bahwa miringnya kolom CDU IV belum dapat diatasi oleh tim tehnis yang mengakibatkan terjadinya “stress kargo minyak mentah” jutaan barel dan Dugaan Persaingan Tidak Sehat Dalam Proses Tender Pipa Gas Cisem tahap kedua sepanjang 240 km yang pagu anggarannya sekitar Rp 2,9 triliun, lantaran keduanya termasuk proyek strategis nasional,” terangnya.
Seperti diketahui, kata Yusri, dari banyak berita media, konsorsium Pembangunan kilang RDMP Pertamina Balikpapan dilaksanakan oleh konsorsium EPC yang terdiri dari Hyundai EC, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan PT RI (Persero) Tbk serta PT ETI.
Terakhir, Stafsus ESDM tersebut masih membaca kiriman berita dari CERI pada Rabu (10/6) pukul 19.53 WIB dengan judul ” Luar Biasa Pokja Kementerian ESDM Secepat Kilat Tunjuk Pemenang Lelang Proyek Cisem 2 Senilai Rp 2,78 Triliun”. Namun setelah itu sudah tak bisa.
Bahkan kata Yusri, pihak ESDM bisa membantah jika isi berita yang dikirim mengandung ketidak benaran dan bersedia keterangannya dikutip untuk diberitakan di media yang sama.
“Sebab Kami sangat terbuka dan mengedepankan prinsip “Cover Both Side” atau berimbang untuk setiap pemberitaan bagi siapapun yang diberitakan,” imbuh Yusri.
“Jadi sangat disayangkan apa yang dilakukannya tersebut. Terlebih, pihak ESDM tidak memanfaatkan informasi yang kami berikan, yang intinya demi kebaikan,” kata Yusri. (wol/rls/asred/d1)
Discussion about this post