Waspada.co.id – Abu Nawas suatu hari pergi ke hutan untuk mencari kayu. Dia membawa kapak yang sudah usang sebagai alat untuk mempermudah pekerjaannya. Namun sayangnya, kapak miliknya itu malah jatuh ke jurang.
Melihat Abu Nawas yang sedang panik dan bingung karena kapak satu-satunya jatuh ke jurang, jin itu langsung berubah jadi seorang kakek-kakek.
Jin yang menjelma jadi kakek itu langsung menanyakan apa yang sedang terjadi. Lalu Abu Nawas mengatakan kalau kapak miliknya jatuh ke jurang dan kesulitan mengambilnya.
Kemudian kakek itu menawarkan diri membantu mengambil kapak milik Abu Nawas. Namun kapak yang diambil sang kakek dari dalam jurang terlihat berbeda, berlapis emas dan sangat mewah.
“Apakah ini kapak milikmu, nak?” tanya kakek itu seperti dikutip di kanal YouTube Juha Official.
“Bukan kek,” ujar Abu Nawas.
Lalu kakek itu langsung menggantinya lagi. Kali ini kapak yang tidak kalah mewah, yaitu dilapisi intan permata sehingga terkesan mewah sekali.
“Apakah itu kapakmu anak muda?” kata kakek itu.
“Bukan kek, kapak saya jelek dan berkarat,” terang Abu Nawas.
Kakek itu pun berkata dalam dirinya, bahwa Abu Nawas ini memang benar-benar jujur. Sebelum memberikan dua kapak mahal tadi, kakek itu bertanya kepada Abu Nawas, mengapa tetap ingin kapaknya yang sudah usang itu.
“Aku tidak mau mengambil yang bukan hak saya, kek. Aku adalah orang yang selalu bersyukur dengan apa yang aku miliki. Bagiku kapak jelek ini adalah rezeki yang luar biasa, karena bisa memberikan nafkah yang halal,” ucap Abu Nawas.
Akhirnya kakek itu memberikan kapak berlapis emas dan intan permata tadi kepada Abu Nawas sebagai hadiah karena sudah jujur.
Dia pulang dengan membawa tiga kapak, yaitu kapak jelek miliknya, kapak yang terbuat dari emas, dan kapak yang berlapiskan intan permata.
Tidak sampai di situ, jin tadi masih ingin menguji kejujuran Abu Nawas. Godaan yang diberikannya melalui harta tidak berhasil, akhirnya jin yang menjelma jadi seorang kakek tersebut akan mengujinya dengan wanita. Kakek itu kemudian menculik istri Abu Nawas, kemudian menyembunyikannya ke alam jin.
Setelah pulang dari hutan, Abu Nawas langsung mencari istrinya. Ke semua sudut ruangan ia cari, namun istrinya menghilang secara misterius.
Lalu kakek itu datang kepada Abu Nawas dan bertanya, apa yang sedang dia cari dan menawarkan diri untuk membantunya.
Abu Nawas mengatakan kalau istrinya hilang secara misterius dan hanya meninggalkan pakaian kotor. “Tenang aku akan membantumu, dan pasti menemukan istrimu,” ujar sang kakek.
Tiba-tiba Abu Nawas teringat kalau kakek itu yang ditemui di hutan saat kapaknya masuk ke jurang dan memberikannya dua kapak yang sang bernilai.
“Wah rupanya kakek itu ingin menguji kejujuranku lagi,” kata Abu Nawas di dalam hatinya.
Kakek itu lalu datang membawa wanita yang sangat cantik, dan bertanya kepada Abu Nawas apakah benar orang itu adalah istrinya. Abu Nawas melihat dari ujung kepala sampai kaki, apakah benar wanita ini adalah istrinya.
“Benar kek, ini istri saya,” katanya.
“Bukan, ini bukan istrimu. Kenapa kau tidak jujur, katanya hidup harus penuh rasa syukur,” ucap kakek.
Lalu Abu Nawas menjelaskan, jika ia mengatakan itu bukan istrinya kejadian yang sama akan seperti kapak, kakek itu nantinya akan membawa satu wanita cantik lagi.
“Nanti kau akan memberikan dua wanita cantik itu lagi, sama seperti kapak,” terang Abu Nawas.
Jin yang menyerupai kakek itu langsung tertawa terbahak-bahak. Ia tidak menyangka kalau Abu Nawas bukan hanya jujur, tapi juga cerdas. (wol/okezone/ryp/d2)
Discussion about this post