BARCELONA, Waspada.co.id – Hujan gol mewarnai pertandingan semifinal leg pertama Copa del Rey antara Barcelona melawan Atletico Madrid dengan skor 4-4.
Laga yang digelar di Estadi Lluis Companys, Rabu (25/2) dini hari WIB berlangsung menarik, karena kedua tim saling susul-menyusul skor.
Tim tamu mengejutkan Barca dengan unggul dua bola terlebih dahulu melalui Julian Alvarez (1′) dan Antoine Griezmann (6′).
Sebelum babak pertama disudahi, anak asuh Hansi Flick berhasil membalikkan keadaan melalui gol-gol dari Pedri (19′), Pau Cubarsi (21′) dan Inigo Martinez (41′).
Barca memperbesar keunggulan oleh Robert Lewandowski memaksimalkan assist Lamine Yamal di menit ke-74.
Meski begitu, Atletico tak pantang menyerah. Mereka mengejar ketertinggalan melalui gol Marcos Llorente pada menit ke-84, sebelum pemain pengganti Alexander Sorloth menyelamatkan timnya dari kekalahan di masa injury time.
Seusai pertandingan, pelatih Barca Hansi Flick mengungkapkan kekecewaan terhadap kinerja pertahanan timnya, yang kebobolan empat gol.
“Kami harus memperbaiki ini. Kami memainkan permainan yang hebat, tetapi kebobolan empat gol itu terlalu banyak. Sikap dan mentalitas kami luar biasa setelah tertinggal 2-0, tetapi kami harus memperbaiki detail-detail kecil,” ujar Flick, dikutip dari Diario AS.
Meski tampil solid dalam penguasaan bola, tetapi Barca menghadapi tantangan berat dari skuat Atletico Madrid yang penuh kualitas.
“Semua tim mencoba mencari solusi dan melakukan hal yang berbeda. Kami juga kuat dalam penguasaan bola, tetapi mereka memiliki tim yang fantastis. Kami bertahan dengan baik selama 75 menit dan kemudian gagal. Gol keempat yang kami terima tampak luar biasa bagi saya, kita harus bicara,” tambahnya.
Meski begitu Flick tetap optimistis dengan masa depan timnya, terutama karena banyak pemain muda yang menunjukkan performa menjanjikan.
“Paling terpenting adalah bagaimana kami bermain. Saya untuk mengetahui tim ini percaya diri, terutama dengan usia mereka yang masih muda. Itu memberi saya keyakinan untuk masa depan.”
“Saya sedih dan frustrasi selama sepuluh menit terakhir karena untuk sementara waktu berada di level tertinggi. Saya senang dengan 95 persen hal, tetapi tidak dengan lima hal lainnya. Itulah mengapa kami harus bekerja keras,” jelas Flick. (berbagai sumber/d1)
Discussion about this post