MEDAN, Waspada.co.id – Dari hasil pengamatan langsung di lapangan, harga gabah kering panen (GKP) di Sumut (Deli Serdang) dijual dikisaran harga 5.800 hingga 6.200 per Kg.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan Harga GKP tersebut turun saat musim panen di bulan februari ini. Di wilayah Sumut sendiri panen sudah mulai terjadi di sejumlah wilayah seperti Deliserdang, Serdangbedagai, Simalungun, Tapanuli dan Langkat.
“Dan harga GKP sebelumnya januari sempat berada dalam rentang 6.500 hingga 7.000 per Kg. Dengan penurunan GKP tersebut maka harga beras berpeluang turun. Dan yang tak kalah penting adalah daya beli petani tanaman padi berpeluang mengalami tekanan di februari ini. Padahal di bulan januari saja NTP tanaman pangan di Sumut masih berada di level 99.25,” tuturnya, Senin (10/2).
Bahkan masih di bawah 100, yang mengindikasikan petani tanaman pangan seperti padi masih dirugikan dengan produk yang mereka hasilkan. Dan dengan memburuknya harga gabah saat ini tentunya daya beli petani berpeluang kian melemah nantinya. Sejumlah upaya harus dilakukan pemerintah untuk mengurangi tekanan harga yang bisa berdampak buruk bagi petani.
“Pengeluaran petani yang lebih besar dari penghasilan menjadi salah satu pemicu NTP tanaman pangan di bawah 100. Jika biaya tanam bisa ditekan dengan menurunkan harga pupuk, bibit atau biaya produksi lainnya, maka NTP berpeluang untuk alami pemulihan. Namun jika mengharapkan sejumlah pembentukan biaya kebutuhan harian yang tercemrin inflasi ditekan ini suatu hal yang mustahil,” jelasnya.
Namun jika pemerintah memberikan bantuan sosial, hal ini juga bisa memulihkan daya beli. Akan tetapi cara yang paling pas untuk jangka panjang adalah bagaimana menekan biaya produksi. Atau pemerintah bisa memastikan menyerap gabah petani dengan harga 6.500.
“Setidaknya akan ada pihak swasta yang akan memberikan penawaran lebih tinggi dan memperbaiki daya beli petani,” tandasnya. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post