“Jangan terima politik uang. Jangan terima suap. Kalau sudaha terima suap jangan pernah berbicara pendidikan baik, jangan pernah berbicara kehidupan layak dan jangan pernah berbicara kualitas kesehatan. Karena bapak dan ibu sudah jual semuanya. Bapak dana ibu sudah jual pendidikan anak-anak, ekonomi, sosial dan pelayanan kesehatan terbaik,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Prof Ridha menyinggung swalayan atau supermarket serta keberadaan tiga rumah sakit di Marelan.
Namun tak satupun milik warga Marelan. Bahkan, tak ada juga dokter asli Marelan yang bertugas di rumah sakit.
“Semua milik orang luar. Semua dokternya dari luar. Untuk itu kita perlu memperbaiki pendidikan anak-anak di Marelan Utara. Inilah alasan supaya kita memiliki calon yang cerdas, maka nanti Insya Allah akan hadir tamatan berkualitas. Dokter yang hebat sehingga bisa membuka klinik bahkan rumah sakit sendiri di Marelan,” harapnya.
Hal senada disampaikan Sekretaris Umum Serikat Buruh Merdeka Indonesia (SBMI) Sumut, Syaiful Amri.
“Sebentar lagi kita akan melakukan pesta demokrasi di tanggal 14 Febuari. Semua pasti berharap memiliki pemimpin yang terbaik. Dalam hal ini kami selaku buruh itu memandang terbaiknya pemimpin itu berbicara tentang perubahan,” ungkapnya.
Dirinya menilai, jika hak-hak buruh selama ini sudah dikebiri melalui UU Omnibuslaw.
“Jika dalam hal ini ada salah satu pasangan calon yang berani merubah ini maka arah kami cenderung akan kesana. Saat ini ada salah satu paslon yang berani merevisi UU Omnibuslaw jadi saya pastikan buruh akan mendukung ke arah sana,” ungkapnya.
Nah untuk di Medan sendiri, khusunya di Medan Utara, Amri menyambung ungkapan Prof Ridha yang menyampaikan bahwa pemasukan dari Medan Utara cukup besar, akan tetapi kontribusi pemerintah daerah terhadap Medan Utara masih sangat minim dengan bukti bahwasanya Medan Utara salah satu daerah yang miskin termarjinalkan.
“Jadi kita berharap nanti juga setelah pemilu ini akan ada pilkada kita berharap ada sosok daripada tokoh-tokoh yang mampu mendongkrak perekonomian itu melalui program-programnya seperti tadi disampaikan prof Ridha terkait nanti adanya supermarket,” ujarnya.
“Itu satu gagasan yang baik dan murah misalnya dengan memberikan voucher nah buruh pasti arahnya ke sana. Menurut saya itu satu gagasan yang baik yang disampaikan Prof Ridha. Pemimpin seperti inilah yang diinginkan di Medan Utara khusunya di kota Medan,” ujarnya melanjutkan.
Amri berharap apa yang menjadi gagasan-gagasan yang disampaikan Prof Ridha sebelumnya sudah cukup baik.
“Tetapi kami dari buruh ingin juga memberi masukan terkait sembako murah, transportasi gratis terhadap buruh dan lain sebagainya. Kami berhadap nanti siapa pun calon untuk Pilkada maka kami berharap kami ini diajak duduk bersama terkait pengaturan regulasi terhadap aturan-aturan yang ada di kota Medan ini,” sebutnya mengakhiri. (wol/rls/ags/d1)
Discussion about this post