Tantangan dan Peluang Allianz dalam Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi Global dan Nasional
Mewakili Allianz Indonesia, Himawan Purnama, Country Chief Product Officer Allianz Life Indonesia, menjelaskan bahwa Allianz juga memahami adanya ketidakpastian ekonomi dalam negeri maupun global yang akan terjadi pada tahun 2025. Menurunnya daya beli masyarakat serta kesadaran akan pentingnya asuransi juga terlihat pada angka penetrasi asuransi yang masih rendah, yakni sebesar 2,8% (per September 2024) yang mana belum sebanding dengan angka literasi dan inklusi asuransi yang sudah mencapai 76,25% dan 12,21%.
Sebagai perusahaan penyedia layanan asuransi, Allianz Indonesia berkomitmen untuk terus beradaptasi dengan situasi terkini. Himawan mengatakan bahwa penting bagi masyarakat untuk tetap memiliki proteksi dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi pada tahun 2025.
“Hal tersebut mendorong kami untuk terus meningkatkan pemahaman dan penetrasi asuransi dengan menyediakan solusi dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” kata Himawan.
Saat ini Allianz menyediakan solusi yang lengkap, mulai dari asuransi jiwa, kesehatan, syariah, dan berbagai asuransi kerugian atau umum. Selain itu juga menyediakan beragam produk yang memenuhi kebutuhan berbagai kalangan masyarakat.
“Kami juga terus berinovasi dengan mengeluarkan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan berbagai kalangan masyarakat seperti generasi muda, early jobber, hingga keluarga mapan, seperti produk asuransi jiwa tradisional dan kesehatan murni,” lanjutnya.
Selain inovasi produk, Allianz juga aktif melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bergerak aktif dan memiliki gaya hidup yang lebih sehat melalui program dan kegiatan aktivasi health awareness, memberikan edukasi perihal literasi finansial serta melakukan edukasi dengan memanfaatkan media sosial, artikel dan workshop media.
Salah satu upaya yang juga terus dilakukan oleh Allianz Indonesia untuk mengedukasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya literasi keuangan adalah dengan mengadakan Allianz Journalist Writing Competition yang telah diselenggarakan sejak tahun 2020.
Tahun ini, Allianz Journalist Writing Competition 2024 berhasil mengumpulkan 3.365 artikel pemberitaan seputar asuransi yang diterbitkan sejak bulan Januari hingga November 2024.
Pemenang terbaik dari kategori berita cetak, online, dan foto telah dipilih berdasarkan penilaian dewan juri, yakni Wahyuni Murtiani selaku Head of Corporate Communications
Allianz Indonesia, Poltak Hotradero selaku Business Development Advisor di Bursa Efek Indonesia, Titin Rosmasari selaku Pimpinan Redaksi di CNN Indonesia, dan Gunawan Wicaksono selaku Redaktur Foto di Majalah Tempo.
Melalui kompetisi ini, Allianz Indonesia memberikan apresiasi untuk rekan-rekan media yang telah mendukung kegiatan edukasi keuangan dan asuransi, melalui beragam pemberitaan yang telah dipublikasikan selama tahun 2024.
Peran Media Massa untuk Mengedukasi Masyarakat, terutama Anak Muda Selain menjadi juri, Gunawan Wicaksono, Chief Photo Editor Tempo juga hadir sebagai pembicara dan turut memberikan pandangannya mengenai disrupsi digital yang saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi media massa. Kemajuan teknologi menjadikan masyarakat mudah mendapatkan informasi. Namun, tidak ada yang bertugas untuk melakukan filterisasi dan tidak bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya.
“Saat ini, teknologi seperti Artificial Intelligent (AI) memudahkan kehidupan masyarakat. Namun, apabila berbicara dari sisi berita foto, tetap tidak bisa tergantikan oleh AI karena kami akan menyajikan foto yang nyata dan sesuai dengan realitanya sehingga masyarakat mengerti betul apa yang terjadi di lapangan. Hal ini juga menjadi upaya kami untuk mengedukasi bahwa masyarakat perlu mengetahui perbedaan gambar nyata dan buatan AI karena sekarang saja modus kejahatan juga sudah banyak yang menggunakan gambar berbasis AI,” ujarnya.
Menurutnya, di tengah gempuran teknologi, media terus berupaya untuk beradaptasi dan menjadi gatekeeper sehingga masyarakat tidak mudah terkecoh dengan informasi hoax.
Titin Rosmasari, Pemimpin Redaksi CNNIndonesia.com juga menambahkan bahwa media arus utama dan jurnalisme harus terus dapat membantu masyarakat dengan menyajikan informasi yang sudah terverifikasi sehingga demokrasi tetap terjaga. Adanya fenomena sosial seperti doom spending dan lipstick effect yang saat ini banyak dibicarakan di media sosial membuat para pelaku di industri media terus mengedukasi masyarakat, terutama anak muda supaya tidak terjebak dalam perilaku tersebut.
“Masih banyaknya masyarakat yang terjerat pada praktik keuangan yang salah adalah gambaran dari masih rendahnya pengetahuan finansial yang dimiliki masyarakat. Di sinilah media berperan untuk mengedukasi dengan informasi yang akurat mengenai literasi keuangan, pentingnya proteksi di tengah ketidakpastian ekonomi, dan mengetahui pengelolaan risiko yang baik,” tutup Titin. (wol/ari/d2)
Discussion about this post