Waspada.co.id – Beberapa waktu lalu sempat heboh puluhan warga di Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, usai mengalami keracunan akibat konsumsi kecubung.
Puluhan warga tersebut disebut-sebut mengalami gejala halusinasi parah yang mirip dengan efek penggunaan narkoba. Hal ini lantas membuat warganet banyak yang jadi menghubungkan kemiripan efek antara kecubung dengan ganja.
Namun, apakah efek dan bahaya kecubung sama dengan ganja?
Ketua Umum PDPOTJI (Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia), DR. (Cand.) dr. Inggrid Tania, mengatakan, kecubung dan ganja memang memiliki efek yang hampir serupa. Dia menyebut, keduanya sama-sama memberikan efek halusinasi pada penggunanya.
“Ganja dan kecubung itu memang sama-sama bisa bikin fly. Sama-sama bisa punya efek meredakan nyeri, tapi senyawanya juga beda,” ujar dr.Inggrid, dalam webinar ‘Fakta Kecubung : Pasti Bikin Mabuk?’ di live Instagram Kementerian Kesehatan RI, Jumat, (19/7).
Meski begitu, dr. Inggrid menyebut, tidak seperti kecubung, ganja sendiri masih bisa digunakan sebagai bumbu masakan meski dalam takaran yang sangat sedikit.
“Cuma memang kalau ganja ini agak beda ya. Dalam arti begini, kalau ganja itu kan sebetulnya secara tradisional masih bisa dipakai sebagai bumbu masak, oleh masyarakat Aceh, tentu saja dalam takaran yang sangat kecil sekali,” tuturnya.
“Sedangkan kalau kecubung itu sebagai bumbu masak juga tidak dianjurkan sama sekali ya,” katanya.
Pasalnya, kecubung memiliki efek halusinasi yang disebut-sebut lebih parah dari ganja bagi para penggunanya. Mulai dari halusinasi ringan, penurunan kesadaran, hingga mempengaruhi gangguan jantung dan pernapasan. Karena itu, dr.Inggrid menyebut, bahwa pada dasarnya kecubung justru lebih berbahaya dari ganja.
“Karena efeknya itu bisa lebih jelas, mulai dari delirium halusinasi, penurunan kesadaran sampai halusinasi, sampai yang sifatnya efek mengganggu jantung maupun pernapasan. Jadi kalau dilihat potensi bahayanya sebetulnya lebih besar kecubung daripada ganja,” katanya.
Sebagai informasi, kecubung atau dikenal juga dengan nama Borrachero, adalah tanaman yang memiliki bunga berbentuk terompet. Oleh karena itu, tanaman ini sering disebut sebagai bunga kecubung atau bunga terompet. Selain itu, tanaman ini juga menghasilkan buah kecubung yang sering disalahgunakan oleh masyarakat.
Buah kecubung memiliki bentuk yang mudah dikenali karena bulat dan berduri. Konsumsi buah kecubung dapat menyebabkan halusinasi pada orang yang mengonsumsinya karena kandungan senyawa kimia beracun di dalamnya.
Meskipun kerap disalahgunakan sebagai penghilang kesadaran yang dapat menyebabkan halusinasi, buah kecubung tidak termasuk dalam golongan narkoba.
Namun, tanaman ini memiliki efek yang bahkan lebih berbahaya dibandingkan beberapa jenis narkoba. Tanaman kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid seperti atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik.
Selain itu, kecubung juga mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina. (wol/okezone/ryp/d2)
Discussion about this post