JAKARTA, Waspada.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku terkejut dan sedih atas kejadian penembakan yang menimpa mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Trump ditembak saat berdiri di belakang podium untuk berkampanye di luar ruangan di Butler, Pennsylvania. Tembakan tersebut mengenai telinganya.
Jokowi menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan tidak dibenarkan dalam kehidupan berdemokrasi.
“Doa saya bagi kesembuhannya dan semua orang yang menjadi korban pada insiden ini,” tulis Jokowi di akun media sosial X @jokowi, dikutip Minggu (14/7).
Trump ditembak sesaat setelah berbicara tentang peningkatan jumlah imigran di AS. Seketika terdengar lima atau enam kali letusan. Trump menepuk telinganya lalu dia membungkukkan bahunya dan merunduk.
Penonton berteriak dan orang-orang yang berada di bangku penonton di belakangnya berjongkok.
Setengah lusin agen Dinas Rahasia berlari ke atas panggung dan mengelilingi Trump, yang sedang berlutut di belakang podium. Petugas penegak hukum lainnya yang bersenjatakan senapan juga naik ke panggung. Kemudian terdengar rentetan tembakan kedua.
Agen Dinas Rahasia menahan Trump selama 25 detik. Seseorang terdengar berteriak: “Penembak roboh!”
Orang lain berteriak: “Minggir!” sementara banyak orang di antara kerumunan itu terus berteriak.
Para agen Dinas Rahasia kemudian mengangkat Trump berdiri, topi yang dikenakannya telah lepas, rambutnya acak-acakan, telinganya berlumuran darah dan bercak darah berlumuran di wajahnya.
“Biarkan saya mengambil sepatu saya. Biarkan saya mengambil sepatu saya,” kata Trump ketika para agen mengangkatnya dari tanah. Dia kemudian berkata: “Tunggu, tunggu, tunggu,” sebelum dia mulai mengepalkan tinjunya.
Salah satu agen mengangkat tangannya ke atas kepala Trump, untuk melindunginya dari potensi tembakan lainnya.
Trump terus mengacungkan tinjunya ke arah kerumunan, sambil mengucapkan “lawan”. Banyak penonton yang mulai meneriakkan “USA, USA”.
Saat agen Dinas Rahasia mengepung Trump dan memindahkannya ke sebuah SUV hitam di dekatnya, Trump terus-menerus mengangkat tinjunya saat mereka mendorongnya ke dalam kendaraan, diiringi teriakan “USA!”. (wol/okezone/ryp/d2)
Discussion about this post