Solusi Nutrisi Pencegahan Stunting di Kecamatan Telukmengkudu, Kabupaten Serdangbedagai
MEDAN, Waspada.co.id – Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (FF-USU) sukses melaksanakan edukasi dan pelatihan pembuatan makanan sehat dengan memanfaatkan hasil laut: solusi nutrisi pencegahan stunting di Kecamatan Telukmengkudu, Kabupaten Serdangbedagai pada Sabtu (7/7) dan Rabu, (7/8).
Edukasi dan pelatihan ini menjadi salah satu rangkaian Program Pengabdian Masyarakat (PPM) USU pada tahun 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Camat Telukmengkudu, Sekretaris Desa Pasarbaru dan Ketua PKK Desa Pasarbaru dan juga dihadiri 50 masyarakat Desa Pasarbaru.
Tim pengabdian dosen Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara ini diketuai oleh Henny Sri Wahyuni S.Farm., M.Si., Apt dengan beranggotakan tiga orang dosen lainnya yakni Prof. Dr. rer nat. Effendy De Lux Putra, SU, Apt., Emil Salim S.Farm., M.Sc., Apt., dan Bayu Eko Prasetyo S.Farm., M.Sc., Apt.
Selain itu kegiatan ini juga mengikutsertakan mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi yaitu Gracelyn Tanaka, Metha Angelyne Naipospos, Miranda Shafiyah Rezkiku Tarigan, Pinastiara Br Napitupulu, Clara Claudia Jap, S.farm, Thomi Baihaki Hijriyan, S.Farm dan Irfan Syafti S. Farm, sebagai salah satu program penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), di mana mahasiswa dapat langsung berbagi ilmu melalui edukasi dan pelatihan pembuatan ikan menjadi produk olahan makanan bergizi.
Kegiatan pengabdian pada pertemuan pertama diawali dengan pengisian daftar hadir, pemberian goodie bag, snack box serta Pre test kepada para peserta, untuk mengetahui pengetahuan dasar para peserta mengenai materi yang akan disampaikan. Kemudian acara dimulai dengan penyampaian kata sambutan dari sekretaris camat, ketua PKK serta ketua tim pengabdian USU.
“Selamat datang kepada tim pengabdian USU dan terimakasih telah memilih Telukmengkudu sebagai mitra pengabdian dan semoga dapat menyampaikan atau memberikan pengetahuan agar stunting dapat segera teratasi,” kata Bahruddin selaku Sekretaris Camat Telukmengkudu.
“Terimakasih kepada tim pengabdian yang akan melaksanakan edukasi dan pelatihan pembuatan makanan untuk mencegah stunting, dan kebetulan di desa ini terdapat enam anak yang mengalami stunting. Dimana setiap minggunya dilakukan pemeriksaan dan pemantauan kesehatan kepada anak-anak tersebut dan dengan adanya pelatihan ini akan membantu mengatasi masalah stunting yang terjadi di Desa Pasarbaru”, ucap Sriyani sebagai ketua PKK.
“Terimakasih kepada desa Pasarbaru kecamatan Telukmengkudu yang telah menerima kami tim pengabdian Fakultas Farmasi USU yang didukung oleh LPPM USU. Kami datang dengan tujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan dalam pembuatan makanan sehat dari hasil laut untuk mengatasi masalah stunting di desa ini. Dimana sebelumnya seperti yang sudah dijelaskan oleh ibu kepala desa bahwasannya terdapat anak stunting di desa ini. Kiranya anak-anak tersebut dapat terbantu dan menambah wawasan masyarakat agar tidak terjadi lagi stunting kedepannya didesa ini”, ucap Henny Sri Wahyuni.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai pentingnya pencegahan stunting sejak dini dan manfaat ikan sebagai sumber pangan yang bergizi oleh tim pengabdian masyarakat.
Pada awal pemaparan Henny Sri Wahyuni menyatakan “Prevalensi stunting di Indonesia masih melebihi batas yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengatasi masalah stunting salah satunya dengan memanfaatkan sumber pangan bergizi, yaitu ikan”.
Emil Salim menjelaskan bahwa ciri-ciri anak stunting yaitu tinggi badan di bawah normal dan pertumbuhan serta perkembangan otak yang melambat. Pemaparan ini ditambahi dengan penjelasan kurva pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan yang berisikan tinggi badan normal berdasarkan usia.
Kemudian pemaparan dilanjutkan Bayu Eko Prasetyo yang menjelaskan bahwa ikan dapat mencegah stunting karena ikan merupakan protein hewani yang mengandung omega-3 yang tinggi.
Selanjutnya, pemaparan materi dilanjutkan oleh Effendy De Lux Putra mengenai berbagai jenis produk olahan makanan dengan dasar ikan yang dapat digunakan agar anak-anak menyukai ikan seperti snack bar, abon ikan, bakso ikan, kerupuk ikan, pasta ikan dan bubur ikan.
“Berbagai produk olahan makanan tersebut dapat menjadi salah satu upaya pencegahan stunting. Seperti snackbar yang akan kita buat dalam kegiatan ini. Dimana kita akan memanfaatkan ikan menjadi snack yang bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan,” ucap Effendy.
Seluruh peserta terlihat sangat antusias mendengarkan pemaparan materi. Diakhir pemaparan dilakukan sesi tanya jawab dan para peserta diberi kesempatan untuk bertanya seputar materi yang disampaikan. Asamania bertanya “Bagaimana cara membuat MPASI yang enak, bergizi dan disuka oleh anak?”
Emil salim menjawab, MPASI dapat diberikan dengan berbagai jenis campuran makanan seperti apel, pear, dan lain-lainnya, karena makanan ini kaya akan vitamin dan juga serta yang akan memperlancar pencernaan anak”
Henny menambahkan, Alangkah baiknya pada saat pemberian MPASI pada anak-anak dicoba berbagai jenis makanan yang dicampurkan karena nantinya anak-anak akan mengingat berbagai jenis makanan sehingga akan memudahkan pada saat anak menerima jenis makanan lainnya ketika besar nanti.
Bayu Eko Prasetyo juga menambahkan, diusahakan bahwa ASI sebaiknya tidak kurang diberikan selama enam bulan pertama, kemudian setelah enam bulan, diberikan MPASI dengan tekstur yang tidak boleh kasar, dan dibuat selembut mungkin. Seiring dengan pertambahan umur asupannya dibuat lebih bervariasi dan banyak.
Peserta semakin antusias dengan adanya berbagai hiburan yang telah disiapkan oleh tim pengabdian FF-USU. Lalu kegiatan diakhiri dengan pembagian hadiah dan sesi foto, dan ditutup dengan kata penutup dari ketua tim pengabdian.
Pada pertemuan selanjutnya, dilakukan workshop pembuatan snackbar dari tepung ikan secara langsung. Kegiatan diawali dengan pemutaran video dan penjelasan pembuatan tepung ikan dan Snackbar serta dilanjutkan dengan pembuatan secara langsung yang didampingi oleh tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari dosen dan mahasiswa fakultas farmasi USU.
Setelah itu, masyarakat dibagi menjadi tiga kelompok dalam pelatihan pembuatan snackbar dari ikan. Mayarakat sangat antusias dalam membuat snackbar dari ikan secara langsung bersama mahasiswa dan para dosen. Tidak hanya praktik langsung dalam pembuatan snackbar dosen dan mahasiswa juga mengajarkan teknik packaging yang menarik sehingga dapat menambah minat konsumen.
Kegiatan diselingi dengan hiburan berbagai games pengetahuan sambil menunggu snackbar selesai dipanggang didalam oven. Kemudian setelah snackbar matang diberikan kesempatan para peserta untuk mencicipi hasil snackbar yang telah dibuat. Setelah itu para peserta diberikan angket untuk memberikan penilaian pada bentuk, rasa dan aroma dari snackbar yang telah dibuat.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan ibu-ibu setempat dapat menerapkan tahap-tahap dalam pembuatan serta pengemasan snackbar sebagai upaya pencegahan stunting, dan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bentuk usaha yang dapat meningkatkan pendapatan dari desa Pasar Baru”, harap Henny.
Reza selaku sekretaris desa menyampaikan ungkapan terimakasih kepada tim pengabdian mayarakat Universitas Sumatera Utara karena telah memilih desa Pasarbaru sebagai tempat mitra pengabdian kepada masyarakat melalui edukasi dan pelatihan pembuatan makanan bergizi yaitu snackbar dari ikan dalam upaya pencegahan stunting. (wol/ari/d1)
Discussion about this post