MEDAN, Waspada.co.id – Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)yang berlangsung di Desa Bagan Serdang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deliserdang.
Kegiatan ini dalam rangka mengedukasi kelompok nelayan untuk mengolah sumber daya alam hasil laut dengan metode asap cair menjadi produk ikan asap yang yang memiliki nilai jual.
Kegiatan PKM ini merupakan program PKM Universitas Sumatera Utara (USU) dengan skim Kemitraan Fakultas Teknik Tahun 2024, kegiatan ini merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilakukan oleh Dosen di Lingkungan USU.
PKM ini dilaksanakan oleh Dosen yang diketuai oleh Ayuni Yustira, ST, MT dengan beberapa dosen sebagai anggota di antaranya Prof. Halimatuddahliana, ST, M.Sc, Prof. Dr. Ir. Hamidah Harahap, M.Sc, dan Prof. Dr. Ir. Renita Manurung, MT. Kegiatan PKM ini didanai oleh USU dengan dana non Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Universitas Sumatera Utara 2024.
Tim pelaksana PKM melaksanakan survey lokasi dan serah terima peralatan penunjang dalam proses pembuatan ikan asap, puncak kegiatan pengabdian ini pada Sabtu, 12 Oktober 2024 dengan melibatkan masyarakat sekitar yang mayoritas ibu-ibu yang suaminya berprofesi sebagai nelayan untuk diberikan sosialisasi dan pelatihan sehingga mahir dalam proses pengolahan ikan asap.
Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat, Ayuni Yustira, ST MT mengatakan bahwa kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memanfaatkan dan mengolah ikan hasil tangkapan melaut nelayan yang tidak habis terjual untuk diolah kembali dengan metode pengawetan menggunakan asap cair.
“Kegiatan ini nantinya akan menghasilkan produk ikan asap yang bernilai jual dan tentunya akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan pada kelompok nelayan, karena kini mereka memiliki potensi untuk mengembangkan diri melalui pendapatan lain dengan usaha ikan asap dalam menunjang perekonomian rumah tangganya,” terangnya.
“Kegiatan ini, diadakan untuk mengedukasi kelompok nelayan dalam hal memanfaatkan sumber daya alam hasil laut menjadi produk yang bernilai jual. Pada pengabdian ini, kelompok nelayan diberikan sosialisasi dan pelatihan mengolah ikan dari hasil tangkapan melaut yang mungkin tidak habis terjual menjadi produk ikan asap yang bernilai jual,” katanya lagi.
Dikatakan, selain mengedukasi dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan pengolahan ikan asap kepada kelompok nelayan, tim pelaksana juga memberikan peralatan pendukung untuk memudahkan proses pembuatan ikan asap.
“Tim pelaksana PKM juga memberikan edukasi mengenai packaging dan labeling yang baik dan benar terhadap produk ikan asap yang dihasilkan, sehingga produk ikan asap terlihat menarik, tahan lama dan dapat dipasarkan secara luas,” tutupnya. (wol/ari/d1)
Discussion about this post