SAMOSIR, Waspada.co.id – Sebagai bentuk kepedulian Perum Jasa Tirta dan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) terhadap lingkungan, 2 BUMN ini bekerjasama melakukan penanaman pohon serentak di 7 Kabupaten di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara. Mulai dari Simalungun, Karo, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Dairi, Toba dan Samosir.
Kepala Divisi Jasa Tirta I WS Toba Asahan, Indra Nurdianyoto menjelaskan bahwa penanaman pohon ini dilakukan sebagai peringatan hari menanam pohon Indonesia bekerjasama dengan PT Inalum, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dinas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Balai Wilayah Sungai Kementrian Pekerjaan Umum.
“Kami berkolaborasi dengan Inalum, Pemprov dan balai sungai melakukan penanaman pohon secara serentak di 7 Kabupaten, tepatnya di Desa Haranggaol Kabupaten Simalungun, Desa Tongging Karo, Desa Simangulampe Humbahas, Desa Sipahutar Taput, Desa Paropo Dairi, Desa Uluan Toba dan disini, di aek Natonang Somosir,”ucapnya, kamis (28/11).
Selain menanam pohon, kegiatan ini juga dirangkai dengan penebaran 10 ribu bibit ikan di embung Aek Natonang desa Tanjungan kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir.
“Kami harap, melalui kegiatan ini, kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan lingkungan dapat ditingkatkan. Sehingga alam kita tetap terjaga, sumber daya air juga dapat ditingkatkan,”tambahnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Dede Suhandi, perwakilan PT Inalum yang mengatakan bahwa pelestarian lingkungan harus ditanamkan kepada anak didik sejak dini.
“Inilah maksud kami melibatkan adik-adik pelajar, agar memotivasi penerus bangsa kita untuk menjaga dan mencintai lingkungannya, penjagaan ekosistem hutan, air dan alam khususnya di sekitar Danau Toba hadus terus terjaga,”ucapnya.
Sebelumnya, Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan prov Sumut yang diwakilkan penyuluh kehutanan ahli muda Dinas LHK pemprov Sumut Susilo mengapresiasi Perum Jasa Tirta dan Inalum yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
Ia pun berharap agar kegiatan ini dapat terus dilakukan secara berkesinambungan khususnya di sekitar Danau Toba, sebab destinasi Danau Toba ini menjadi salah satu destinasi utama Nasional yang harus terus di jaga kelestariannya.
“Semoga kegiatab ini terus berkelanjutan. Ini kewajiban kita bersama dalam menjaga lingkungan. Program dan restorasi lahan harus dilakukan dengan penuh komitment dan kolaborasi erat dari berbagai pihak. Untuk itu DLHK sumut mengajak semua berkomitment menjaga melestarikan lingkungan, berperan aktif mewujudkan Indonesia yang hijau dan lestari,”tandasnya.
Lebih lanjut Kepala Kejaksaan Negeri Samosir, Karya Graham Hutagaol menceritakan bahwa setiap tahunnya, lebih dari 500 ribu hektar di Indonesia mengalami kerusakan. Inisemua tentu menjadi penyebab dari musibah yang terjadi khususnya di Sumatera Utara.
“Syukurnya saat ini moratorium izin penebangan hutan sudah diperketat, dan di samosir ini tidak ada lagi izin penembangan hutan. Samosir ini merupakan Negeri Indah Kepingan Surga yang harus terus dilestarikan. Saya himbau agar kita dukung program Jasa Tirta dalam melakukan pengerukan sehingga Aek Natonang ini bisa terus seperti ini, menampung air untuk kita gunakan sehari-hari,”tutupnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin banyak instansi/badan usaha yg tergerak untuk dalam pelestarian kawasan danau toba.
Turut hadir Sekretaris Dinas LHK Samosir, Lamboh Sitinjak, perwakilan Camat Simanindo, sejumlah Guru, wali murid serta masyarakat sekitar. (Wol/ega/d1)
Discussion about this post