NAMORAMBE, Waspada.co.id – Dua hari sudah warga yang tinggal Kecamatan Namorambe atau lebih tepatnya Perumnas Putri Deli dan sekitarnya tak dapat menikmati air. Hal itu dikarenakan pendistribusian air PDAM Lau Kaban Sibolangit terhenti akibat longsor yang terjadi beberapa hari yang lalu.
Ari, salah seorang warga Kompleks Perumnas Putri Deli mengaku sudah dua hari ini membeli air isi ulang untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, cuci dan kakus (MCK). Ia pun terpaksa keluarkan dana darurat untuk membeli air tersebut, asalkan bak rumahnya berisi air.
“Satu galon Rp6000, butuhnya 10 galon. Mana sanggup kalau kayak gini terus-terusan bang? Udah dua hari kami beli air isi ulang terus. Kami berharap ada solusi dari pemerintah setempat,” ungkapnya, Kamis (28/11).
Hendrik, warga lainnya mengaku bahwa untuk memenuhi kebutuhan air MCK rumah tangganya harus berjibaku mengambil air dari mata air yang tak jauh dari rumahnya berada. Namun kondisi itu tak membuatnya bertahan lama, karena harus memikul air galon sejauh 200 meter.
“Syukurnya dekat rumah kami ini ada situs Pemandian Putri Hijau (mata air). Jadi kalau airnya PDAM mati, mentok-mentoknya ambil dari sana. Tapi sepuluh kali pulang balik, gak tahan juga bang. Maunya Pemkab Deliserdang sedikit peduli sama warga yang tinggal di seputar Perumahan Putri Deli ini,” ujarnya.
Berbeda dengan Ari dan Hendrik, Dion warga kompleks yang sama jika membutuhkan air untuk MCK, dirinya memutuskan ambil inisiatif menampung air hujan. Sebab curah hujan yang cukup tinggi dua hari ini bisa mengurangi kebutuhan air rumah tangganya.
“Untuk cuci dan kakus, bisa pakai air hujan yang kami tampung. Tapi kalau mandi, aku, istri dan anak-anak numpang ke rumah mertua yang ada di Kecamatan Medan Johor,” pungkasnya seraya berharap situasi air PDAM mati cepat berakhir. (wol/mrz/d1)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post