PEUREULAK BARAT, Waspada.co.id – Sedikitnya ada dua kapal bermuatan ratusan imigran etsnis Rohingya terdampar di pesisir Aceh Timur, tepatnya di Kuala Seumilang Gampong Alue Bu Jalan Baroh, Kecamatan Peureulak Barat. Para imigran yang terdiri dari wanita, pria dan sejumlah anak-anak itu mendarat sekira pukul 21.00 WIB, Minggu (5/1) kemarin.
Kepala Bidang Politik Pemerintahan dan Keamanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Timur, Syamsul Bahri, mengatakan imigran tersebut mendarat pada malam hari menggunakan dua kapal.
“Tim Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Timur sudah ke lokasi mendata imigran tersebut,” kata Syamsul, Senin (6/1).
Sebelumnya sebanyak 346 imigran etnis Rohingya juga sempat mendarat di sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Timur pada awal Februari 2024 serta akhir Oktober dan November 2024.
Dari 346 imigran etnis Rohingya yang mendarat itu, tersisa hanya 137 orang yang masih berada di penampungan sementara di lapangan sepak bola Seuneubok Rawang, Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur.
Sedangkan yang lainnya melarikan diri dari penampungan, dan 10 orang lainnya dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, serta ke penampungan di Kabupaten Pidie.
“Saat ini para imigran etnis Rohingya di lokasi penampungan sementara di Lapangan Sepak Bola Seuneubok Rawang, Peureulak Timur, tersisa hanya 137 orang. Selebihnya melarikan diri,” kata Syamsul.
Data sementara, diketahui ada 246 Imigran yang terdampar, teridiri dari 117 orang laki-laki dan 147 perempuan. Ketua Forum Keuchik Kecamatan Peureulak Barat, Abdul Kadir, mengatakan rombongan imigran kini tengah menjalani proses pendataan awal yang dilakukan oleh Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) setempat.
“Informasi yang kami terima sudah dua hari yang lalu mereka berada di perairan laut Peureulak. Baru malam ini mereka berhasil mendarat,” ujar Kadir.
Mengingat potensi gangguan terhadap masyarakat sekitar, pihak keamanan setempat yang terdiri dari Polsek dan Koramil terus berjaga ketat di area sekitar untuk menghindari imigran Rohingya melarikan diri ke pemukiman warga.
“Keamanan diperketat agar mereka tidak keluar dan mengganggu ketertiban di kampung-kampung. Kami juga sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur serta lembaga-lembaga internasional seperti UNHCR dan IOM untuk segera menangani mereka dengan baik,” ucap Kadir.
Kadir menyebutkan, rencana selanjutnya adalah merelokasi puluhan imigran Rohingya tersebut ke penampungan sementara yang akan disiapkan oleh pemerintah daerah bekerja sama dengan organisasi internasional terkait. Langkah tersebut Kadir bilang diambil sebagai upaya untuk memberikan perlindungan dan memastikan kesejahteraan mereka sembari menunggu proses lebih lanjut. (wol/rid)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post