TARUTUNG, Waspada.co.id – Demi mendukung Instruksi Presiden (Inpres) Prabowo Subianto untuk melaksanakan efisiensi, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Tapanuli Utara menggelar peringatan Hari Ulang Tahun partai ke-17 di ladang petani.
“Kita harus mendukung komitmen Bapak Presiden untuk melakukan efisiensi dan penghematan anggaran negara dari kegiatan seremonial semacam ini,” kata Ketua DPC Gerindra Taput Dr Ir. Erikson Sianipar, di sebuah lokasi perladangan pertanian milik warga di Siabal-Abal III, Kecamatan Sipahutar, Kamis (6/2).
Pesta anti-mainstream atau bukan pesta mewah yang mereka rekomendasikan dengan berbaur dengan petani, tampak dihadiri sejumlah tamu undangan, antara lain Kapolsek Sipahutar, Danramil Sipahutar, serta sejumlah pejabat kecamatan dan Kepala Desa.
Para pejabat tersebut duduk berbaur bersama perwakilan masyarakat di bekas lahan yang baru dipanen (akan ditanami).
Setelah lagu Indonesia Raya dikumandangkan, para hadirin juga menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun dan meniup lilin sebagai bentuk syukur. Setelah itu, mereka duduk bersila beralas terpal dan beberapa karpet, untuk menyantap penganan hasil olahan warga sekitar.
Inpres Nomor 1 Tahun 2025 menekankan efisiensi belanja negara dalam pelaksanaan APBN dan APBD 2025. Ada empat kriteria penggunaan anggaran, yaitu harus mampu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, mengarah pada swasembada pangan dan energi, dan harus bisa menghasilkan terobosan teknologi.
Menurut Erikson, pelaksanaan seremonial yang tidak memanfaatkan hotel atau tempat mewah adalah bentuk keberpihakan kepada kepentingan yang lebih besar bagi masyarakat secara lebih luas.
Setiap hal yang terkait dengan kepentingan masyarakat luas berhubungan erat dengan keempat kriteria penggunaan anggaran.
Selain itu, ia melihat sejumlah program pembangunan membutuhkan sumber pendanaan yang tidak sedikit, sehingga segala bentuk penghematan anggaran lebih baik dialokasikan untuk membiayai program yang langsung dapat dirasakan masyarakat.

Erikson mencontohkan salah satu kegiatan yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Walaupun secara teknis program pemerintah pusat itu belum masuk di kabupaten kita, tapi taka da salahnya kita sudah mencoba Menyusun role model pelaksanbaannya,” ujar pendiri Yayasan Bisukma Membangun Bangsa itu.
Bulan lalu, pada Sabtu (11/1) lau, sejumlah murid SD Negeri 173103 Lumban Jurjur, Desa Hutatoruan 3 Kecamatan Tarutung berkesempatan menyantap paket MBG.
Kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela oleh Yayasan Bisukma Membangun Bangsa dengan dukungan sejumlah pihak.
Erikson menegaskan Program MBG harus dilaksanakan dengan tata kelola yang terukur, mulai dari penyiapan dapur, operasional pelaksanaannya, hingga standar pemenuhan gizi yang diberikan kepada penerima manfaat.
“Ini upaya pemerintah menyiapkan anak yang sehat dan cerdas. Apabila anak tercukupi gizinya, mereka bisa belajar dengan baik, termasuk pula untuk pertumbuhan balita dan anak dalam kandungan,” katanya. (wol/jps)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post