MEDAN, Waspada.co.id – Edy Rahmayadi meminta masyarakat agar tidak tergoda dengan bantuan sosial (Bansos) saat pelaksaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung 27 November 2024.
Hal ini disampaikan Edy dalam kapasitasnya sebagai Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) AMIN Sumut, saat Halal Bihalal Idul Fitri 1445 Hijriah, di Posko AMIN Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Minggu (21/4).
Mantan Pangkostrad itu juga menyampaikan niatnya maju kembali di Pilgub Sumut tahun 2024. Edy juga meminta apabila partai-partai mengusungnya, maka masyarakatlah yang diharapkannya untuk memilih dirinya. Namun ia mewanti-wanti datangnya banjir bansos.
“Kalau nanti insyallah partai menyiapkan perahu saya untuk berlayar, siapa airnya, inilah emak-emak, bapak-bapak, mau memilih saya nggak, itu lagi yang jadi persoalan,” ujar Edy yang dijawab mau secara spontan oleh para pendukungnya.
“Kalau hanya ini yang mau, tak menang itu, ini pas teriak-teriak disini mau, datanglah bansos, berubah semua itu. Inilah yang sedang di MK-kan, orang yang milih nanyak kok jadi sedikit,” ujarnya mengingatkan.
Gubernur Sumut 2018-2023 itu mengatakan partai-partai di Sumut, telah membuka pendaftaran untuk Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut periode 2024-2029.
Ia menyebutkan minimal 3 syarat untuk menjadi umarah (pemimpin pemerintahan). Pertama harus diusung partai, kedua memiliki ijazah dan ketiga sanggup menyiapkan biaya (cost) politik.
“Harus ada kendaraan dari partai, yang kedua memenuhi persyaratan, minimal ijazahnya SMA. Kalau pun SMA nya ada pagi, siang, sore, malam, yang penting dia punya ijazah SMA,” candanya.
Edy mengaku masih berusaha untuk meyakinkan partai-partai bersedia mengusungnya.
“Saya maju mencalonkan, apakah sudah lolos jadi calon? wallahualam!. Saya berusaha untuk partai mau sama saya, tapi ini kan mau saya, kalau tak mau partai itu juga kita tidak bisa memaksa, inilah sistem politik kita,” ujarnya.
Namun demikian, Edy mengatakan siapapun mau maju di Pilgubsu 2024, silahkan. Namun yang tidak boleh adalah ketika seorang calon merusak tataan demokrasi RI, menjadi pecundang dan pengkhianat bangsa.
“Termasuk saya memang inginnya maju ini, saya harus menang, tapi kalau kalah, Allah sudah takdirkan saya tak cocok jadi umarah, harusnya beginilah Republik ini,” jelas Edy.
Karena itu, segera setelah ia mendeklarasikan diri maju di Pilgubsu 2024, ia memohon agar partai memberikan perahu untuk berlayar.
“Jadi siapapun partainya, berarti partai yang ada di Indonesia, itulah partai yang sah berdasarkan undang-undang,” pungkasnya. (wol/man/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post