MEDAN, Waspada.co.id – Presiden RI Prabowo Subianto, mewacanakan agar kepala daerah seperti gubernur hingga bupati dan wali kota kembali dipilih oleh DPRD.
Ia menilai sebagaimana yang diterapkan di negara lain, sistem itu dinilai lebih efisien dan tak menelan banyak biaya.
Menanggapi perihal wacana ini, Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin menuturkan jika dilihat dari sisi anggaran memang lebih hemat, terkait dengan wacana Presiden Prabowo agar kepala daerah nantinya dipilih oleh anggota DPR.
“Kalau menentukan berapa anggaran yang dihabiskan selama Pilkada ini tentunya sangat sulit. Terlebih jika mengukur besaran anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah, partai politik hingga kontestan kepala daerah yang maju,” tuturnya, Senin (16/12).
Untuk anggaran yang dialokasikan ke KPU dan Bawaslu dari beberapa sumber menyatakan sampai dengan Rp71 Trilyun untuk melakukan Pilkada serentak. Dan jika ikut menghitung pengeluaran yang dikeluarkan diluar pemerintah, maka bukan tidak mungkin Pilkada serentak akan menghabiskan anggaran hingga ratusan triliun.
“Ada banyak uang yang bisa dihemat, jika memang Pilkada dilakukan nantinya oleh DPR. Dan dengan anggaran sebesar itu tentunya memang bisa dialokasikan untuk hal lainnya yang lebih produktif. Jadi sisi positifnya ada disitu. Meskipun selama ini, saat Pilkada berlangsung justru belanja masyarakat mengalami lonjakan karena adanya belanja dari anggaran Pilkada itu sendiri,” ungkapnya.
Artinya anggaran yang dialokasikan baik oleh pemeirntah maupun partai dan konstestan, nyatanya memberikan dorongan belanja masyarakat diwilayahnya masing-masing.
“Tetapi bukan berarti kalau sekiranya Pilkada dilakukan secara parlementer, maka tidak ada anggaran yang bisa dialokasikan untuk mendorong belanja masyarakat,” jelasnya.
Pemerintah tetap saja bisa mengalokasikannya dalam bentuk lain, bahkan dengan alokasi yang lebih terukur dan tepat sasaran.
“Karena penyaluran anggaran pemerintah itu selalu memiliki pertimbangan atau diatur dengan cara tertentu. Itu hanya sudut pandang dari sisi penghematan anggarannya saja,” tandasnya. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post