SINABANG, Waspada.co.id – Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) Simeulue mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem.
Hal itu disampaikan Ketua F-PRB Simeulue, Syafril Yunus kepada Waspada Online, Selasa (18/2).
Bukan tanpa alasan, Syafril Yunus menyebut, perubahan cuaca yang tak menentu di Kabupaten Simeulue dapat berpotensi menimbulkan bencana semisal banjir.
Karena itu F-PRB mengingatkan warga yang tinggal di daerah rawan bencana senantiasa melakukan upaya antisipasi, seperti membersihkan saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan.
“Intesitas hujan yang tinggi bisa mangakibatkan terjadinya, tanah longsor, hingga banjir. Kondisi ini juga dapat memicu rusaknya pemukiman warga, lahan pertanian termasuk bangunan infrastruktur. Oleh sebab itu, kewaspadaan dan langkah antisipasi masyarakat sangat diperlukan,” ujar Ketua F-PRB Syafril Yunus.
Dikatakan, cuaca ekstrem panas diyakini juga bisa memicu terjadinya kebakaran, terlebih pada bangunan yang mudah terbakar seperti kayu.
F-PRB meminta warga untuk selalu hati-hati. Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat tak sembarangan membuka lahan dengan cara membakar untuk menghindari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Untuk mengantisipasi bencana, diperlukan kesadaran bersama seluruh elemen masyarakat. Kami berharap dengan kerja sama semua pihak, kita dapat meminimalisir potensi bencana,” timpalnya.
F- PRB menilai, ada sedikitnya lima kreteria potensi bencana yang rawan terjadi di kabupaten kepulauan Simeulue. Seperti; kebakaran, banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan tsunami.
Dari lima jenis bencana alam tadi, banjir dan kebakaran dinilai yang sering terjadi. Menyikapinya, lembaga F-PRB yang mewadahi lembaga/organisasi kebencanaan terus berupaya melakukan mitigasi dan sosialisasi dini kepada masyarakat.
Sementara itu, F-PRB juga akan melahirkan rekomendasi yang ditujukan ke Pemerintah Kabupaten Simeulue agar melakukan peninjauan kelayakan bangunan terhadap fasilitas layanan publik.
Bangunan pemerintah diminta memenuhi standar keselamatan bangunan atau gedung. Sekurangnya, memiliki Alat Pemadaman Api Ringan (APAR) sebagai antisipasi kebakaran.
Disisi lain, pemerintah juga diminta menyediakan hidran pilar yakni, berupa alat pemadam kebakaran yang terhubung dengan sumber air di lokasi pemukiman masyarakat termasuk mobil Damkar di setiap kecamatan.
“Rekomendasi ini akan kita layangkan kepada Pemerintah Kabupaten Simeulue dalam waku dekat sebagai bentuk kepedulian,” tandasnya. (wol/ind/d2)
Editor AGU UTAMA
Discussion about this post