Waspada.co.id – Baru-baru ini, dunia digemparkan oleh kebakaran besar yang melanda Los Angeles, California, Amerika Serikat, dengan menghanguskan ribuan rumah dan memaksa ribuan orang mengungsi ke tempat penampungan yang telah disiapkan.
Peristiwa yang terjadi pada Selasa pagi (7/1) ini berpusat di distrik Pacific Palisades, menyebabkan kepanikan dan kerugian besar di wilayah tersebut dan sekitarnya.
Termasuk kawasan elit di Los Angeles dilaporkan hangus terbakar dengan cepat, bahkan api menyebar ke beberapa wilayah sekitar Pacific Palisades, seperti Eaton, Hurts, hingga Hollywood Hills di sekitar sunset.
Selain itu, daerah yang dilalap api ini juga merupakan tempat tinggal sejumlah artis Hollywood, termasuk Paris Hilton, Mandy Moore, Jamie Lee Curtis, Billy Crystal, dan Cameron Mathison. Akibat peristiwa ini, sejumlah acara besar Hollywood yang rencananya akan digelar dalam waktu dekat terpaksa ditunda tanpa batas waktu yang pasti.
Bencana ini dipicu oleh kombinasi cuaca panas yang ekstrem, angin kencang Santa Ana, dan kekeringan yang berkepanjangan, menjadikan kebakaran di Los Angeles ancaman besar yang terus berulang.
Api tidak hanya menghancurkan ribuan hektar lahan, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan, kesehatan masyarakat, serta aktivitas sehari-hari.
Kebakaran ini juga tercatat sebagai salah satu peristiwa terburuk dalam sejarah Amerika Serikat, dan proses evakuasi masih berlangsung untuk mengidentifikasi lebih lanjut korban-korban yang terdampak.
Lantas, apa sebenarnya yang menjadi penyebab kebakaran besar di Los Angeles? Berikut ulasannya berdasarkan berbagai sumber.
Faktor pemicu kebakaran Los Angeles
- Dugaan pelaku dengan identitas tidak diketahui
Dilansir dari laman The New York Post, kepolisian Los Angeles telah menangkap seorang tersangka yang diduga menjadi dalang kebakaran hutan Kenneth.
Tersangka, yang diketahui sebagai tuna wisma, diduga memicu kebakaran dengan cara membakar sejumlah pohon Natal bekas dan tong sampah.
Penangkapan tersangka berhasil dilakukan berkat bantuan warga setempat. Jaksa Wilayah Los Angeles, Nathan Hocman, menyatakan bahwa jika terbukti bersalah, tersangka menghadapi ancaman hukuman penjara seumur hidup.
- Kekeringan ekstrem
Kekeringan berkepanjangan menjadi salah satu penyebab utama kebakaran di Los Angeles. Wilayah California Selatan, khususnya, mengalami curah hujan yang sangat rendah. Berdasarkan data National Weather Service, sejak 1 Oktober 2024, curah hujan di wilayah ini hanya mencapai 10% dari rata-rata normal. Kondisi ini memperparah penyebaran api ke berbagai area lain.
- Dipicu oleh badai angin Santa Ana
Selain kekeringan ekstrem, angin Santa Ana yang berhembus dengan kecepatan mencapai 90-112 km/jam turut menjadi faktor utama terjadinya kebakaran. Angin kencang ini, dikombinasikan dengan kondisi kering, membuat vegetasi pohon yang sangat luas di sekitar menjadi sangat mudah terbakar. Hal ini menyebabkan api menyebar dengan cepat dan menciptakan kobaran yang sulit dikendalikan.
- Kebakaran hutan
Kombinasi antara kekeringan parah dan angin Santa Ana memicu kebakaran hutan yang dahsyat di wilayah Los Angeles. Dengan vegetasi pohon yang sangat luas menyebabkan kebakaran hutan dahsyat terlebih percikan api sulit untuk dipadamkan.
Kobaran api yang terus meluas dan pergerakan angin sangat cepat menciptakan kerugian luar biasa bagi Los Angeles.
Wilayah kebakaran di Los Angeles terus meluas dan menyebabkan dampak yang signifikan di berbagai kawasan:
- Palisades
Kebakaran di daerah ini memaksa sekitar 30.000 orang untuk dievakuasi. Api melahap area seluas 17.000 hektare, dengan lokasi utama berada di antara Santa Monica dan Malibu.
- Eaton
Wilayah Eaton, yang terletak di bagian utara Pasadena, turut terdampak kebakaran dengan total area yang terbakar mencapai 10.000 hektare.
- Hurst
Bagian utara San Fernando juga tak luput dari amukan api, yang menghanguskan sekitar 850 hektare lahan.
- Lidia
Kebakaran di kawasan perbukitan utara Los Angeles, tepatnya di wilayah Lidia, melahap 350 hektare lahan.
- Sunset
Kawasan Hollywood Hills, yang terkenal sebagai area bersejarah dan penuh landmark ikonik, juga terdampak. Kebakaran di sini menghanguskan sekitar 50 hektare lahan.
Secara keseluruhan, proses evakuasi masih terus berjalan karena api belum sepenuhnya padam. Lebih dari 10.000 bangunan dilaporkan rusak atau hancur. Hingga saat ini, jumlah korban tewas mencapai 16 orang, dengan total kerugian diperkirakan mencapai antara 135 miliar – 150 miliar dolar AS (Rp2.184 triliun – Rp2.427 triliun). (antaranews.com)
Discussion about this post