MEDAN, Waspada.co.id – Harga daging ayam pada perdagangan hari ini mengacu kepada PIHPS (pusat informasi harga pangan strategis) berada di rata-rata harga Rp36.700 per Kg nya.
Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan harganya cenderung naik dan bertahan mahal sekalipun harga jagung di level petani berada di bawah Rp5.000 per Kg. Dari hasil observasi, saya menemukan ada penurunan konsumsi yang cukup signifikan.
“Konsumsi daging ayam di awal bulan februari 2024 yang menjadi tolak ukurnya, di saat ramadhan hingga idul fitri justru terpangkas dalam rentang 10% hingga 25%. Bahkan sampai hari ini konsumsi daging ayam masih lebih rendah di sejumlah pedagang yang dijadikan responden di sekitar kota medan dan sekitarnya. Penurunan konsumsi ini justru akan disiasati dengan menekan biaya operasional,” tuturnya, Selasa (23/4).
Salah satu caranya mengurangi penggunaan kandang dan efisiensi tenaga kerja, yang pada akhirnya akan memicu penurunan produksi yang mengakibatkan harga mengalami kenaikan. Karena tidak mungkin peternak mempertahankan produksinya di tengah penurunan permintaan, yang bisa memicu tekanan pada harga jual daging ayam dan membuat peternak mengalami kerugian.
“Potensi penurunan harga daging ayam akan terjadi di pekan terakhir bulan april. Namun jika tidak terlihat ada penurunan di sekitar Rp28.000 hingga Rp33.000 per Kg. Maka kita berpotensi untuk tidak bisa melihat harga daging ayam di bawah Rp30.000 setidaknya hingga 2 bulan yang akan datang. Hal yang sama juga kerap terjadi pada harga cabai merah,” ungkapnya.
Harga cabai yang turun, diakibatkan oleh pasokannya yang melimpah dan memburuknya demand atau permintaan. Akan memicu kenaikan harga di masa yang akan datang.
Hal ini dipicu melemahnya kemampuan finansial petani yang tidak mampu memenuhi kebutuhan bercocok tanam 100%. Atau diakibatkan oleh gangguan cuaca yang kurang menguntungkan seperti yang terjadi belakangan ini.
“Di mana harga cabai bertahan mahal seiring dnegan gangguan pasokan yang memicu kenaikan harga. Harga cabai merah berada dalam rentang Rp25.000 hingga Rp33.000 per Kg pada hari ini. Mengacu kepada sejumlah pasar tradisional yang berada di kota medan dan deli serdang. Cabai merah berpotensi untuk bertahan di level tersebut hingga akhir bulan April, dengan kecenderungan mengalami penurunan,” jelasnya.
Secara keseluruhan, pembentukan harga memang selalu dipengaruhi oleh demand dan supply. Selalu ada pembenaran mengenai teori tersebut jika mengacu kepada transaksi pada harga barang yang tengah berlangsung.
“Namun melemahnya demand atau permintaan tidak selalu mengakibatkan penurunan harga dalam periode waktu tertentu,” ungkapnya.
“Karena sejatinya produsen bisa melakukan pengendalian produksi, yang didasarkan pada banyak faktor untuk melakukannya. Namun ada faktor yang mampu dikendalikan seperti biaya operasional produsen, maupn faktor lain yang diluar kemampuan peternak untuk mengendalikannya seperti cuaca,” tandasnya. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post