HUMBAHAS, Waspada.co.id – Upaya memperkenalkan potensi wisata Bakkara ke kancah nasional dan internasional, Hendri Tumbur Simamora mengemukakan gagasan revolusioner untuk mengembangkan pariwisata daerah berbasis adat dan sejarah.
Hendri terinspirasi ketika hadir menyapa warga Perkampungan Bakkara, Kecamatan Bakti Raja, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, sambil menatap Danau Toba, Senin (11/11).
Menurutnya, Bakkara memiliki kekayaan alam dan budaya yang sangat potensial, namun belum dimanfaatkan secara optimal.
“Selain kesuburan alamnya, Bakkara memiliki potensi destinasi wisata yang sangat besar. Pemerintah seharusnya dapat memanfaatkan hal ini dengan mengadakan event tahunan yang berfokus pada budaya dan sejarah lokal,” ujar Hendri, mengungkapkan visi besarnya.
Salah satu ide yang ditawarkan adalah pengembangan event tahunan yang mengangkat kisah-kisah sejarah dan budaya khas Bakkara, seperti cerita tentang Istana Sisingamangaraja.
“Storytelling tentang Istana Sisingamangaraja misalnya, bisa menjadi daya tarik wisata yang luar biasa. Ini bukan sekadar pengetahuan bahwa istana itu ada, tapi juga menceritakan sejarahnya yang panjang dan menarik. Di luar negeri, objek wisata sekecil apapun bisa sukses, kenapa tidak dengan situs sejarah yang kita miliki?” lanjut Hendri.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan lembaga adat dalam pengembangan pariwisata di Bakkara, khususnya Raja Bius, yang memiliki peran penting dalam menjaga dan merawat tradisi lokal. Diskusi dengan lembaga adat ini dianggapnya krusial untuk merancang kegiatan yang sesuai dengan nilai-nilai budaya setempat.
Ke depannya, Hendri berpendapat bahwa untuk menjadikan Bakkara sebagai destinasi wisata yang diakui, infrastruktur dan fasilitas pendukung harus diperhatikan dengan serius. Pemerintah perlu berkolaborasi dalam memperbaiki situs-situs sejarah dan objek wisata yang ada, serta meningkatkan fasilitas yang mendukung kenyamanan pengunjung.
Selain itu, Hendri juga mengusulkan agar produk kerajinan tangan khas Bakkara, seperti Batik Batak, dikembangkan lebih lanjut. “Batik Batak misalnya, bisa menjadi ikon kerajinan khas Bakkara yang dapat dijual luas. Jangan biarkan produk ini dibuat di luar daerah, seharusnya kita gali dan kembangkan motif khas dari Humbang Hasundutan yang dapat dijadikan sebagai identitas kita,” jelasnya.
Lebih jauh lagi, Hendri menginginkan agar Humbang Hasundutan dapat menjadi pusat industri kerajinan lokal, seperti batik dan tenun, yang tidak hanya diproduksi di luar daerah, tetapi juga dihasilkan secara langsung di Humbahas, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi daerah.
Dengan pendekatan yang lebih berbasis pada kearifan lokal dan sejarah, Hendri yakin Bakkara memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Sebuah langkah yang tak hanya akan meningkatkan sektor pariwisata, tetapi juga melestarikan budaya dan tradisi yang kaya di daerah tersebut. (wol/ari/d1)
Discussion about this post