MEDAN, Waspada.co.id – Para guru dan siswa SMP/MTs di wilayah Medan dan Deliserdang antusias mengikuti Krida Bahasa: Bengkel Kreatif Cipta Lagu Bahasa Daerah yang digelar Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara bersama Duta Bahasa Sumatera Utara pada tanggal 13-16 Maret 2024 di Aula Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara.
Guru SMPN 3 Medan, Fitri Andayani Purba, mengakui para siswa senang dan antusias mengikuti Krida Bahasa: Bengkel Kreatif Cipta Lagu Bahasa Daerah.
“Dari semalam, hari pertama kami sudah berhasil menciptakan lirik lagu berbahasa Batak Toba. Sebenarnya kami tidak memiliki kemampuan untuk menciptakan lagu berbahasa daerah, tapi karena kami mendapatkan dukungan dari para narasumber maka kami pun mencobanya,” terang Fitri, Kamis (16/5).
Dikatakan, lagu daerah yang diciptakan bertema Bulan. Lagu ini bercerita tentang keindahan bulan dan keabadian sinarnya.
“Jadi kami dari sembilan siswa yang dibawa membagi tugas. Ada yang mearansemen lagu, ada yang mengubah lirik dari Bahasa Indonesia ke Batak Toba, serta lainnya,” terangnya.
Sementara itu, siswa SMPN 2 Medan M Yusuf Al Akbar mengaku senang mengikuti kegiatan Krida Bahasa. Dalam kegiatan ini ia mendapatkan banyak pengetahuan khususnya dalam menciptakan lagu daerah.
“Saya juga bangga karena dari sekian banyak siswa di sekolah saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan ini. Alhamdulillah semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kami,” tutupnya.
Sebelumny, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Hidayat Widiyanto, M.Pd menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberi pemahaman kepada siswa akan pentingnya bahasa daerah sebagai jati diri bangsa sekaligus meningkatkan kreativitas siswa lewat cipta lagu berbahasa daerah.
“Ini menjadi bagian penting dari kreativitas Teman-Teman agar dapat menjadi orang Indonesia yang unggul. Orang Indonesia yang unggul adalah yang menguasai bahasa asing, di samping itu juga mereka yang mengetahui identitasnya dengan menggunakan bahasa daerah, dan mengutamakan bahasa Indonesia,” katanya.
“Mulai saat ini, mari kita tanamkan dalam diri kita sebagai orang Indonesia kapan waktunya menggunakan bahasa Indonesia, kapan kita menggunakan bahasa daerah, dan kapan kita menggunakan bahasa asing,” ujarnya lagi.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara Drs. Alpian Hutahuruk, M.Pd. Alpian berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam melestarikan bahasa daerah.
Kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari ini melibatkan 100 siswa SMP/MTs di wilayah Medan dan Deliserdang. Seluruh peserta mendapatkan pemahaman tentang Revitalisasi Bahasa Daerah oleh Hidayat Widiyanto, M.Pd.
Lalu, dilanjutkan dengan materi Anak Muda Keren dan Gaul Jago Berbahasa Daerah oleh Melkisedek Morsa Abadi Nababan selaku Dubas Sumut 2023, Apa Beda Belagu dan Berlagu? Oleh Hasan Al Banna, S.Pd., serta Musik dan Lagu Berbahasa Daerah oleh Erizon Koto dan Muhammad Yusuf, MSn. Kegiatan diakhiri dengan pelatihan mengaransemen lagu. (wol/ari/d2)
Discussion about this post