SELESAI, Waspada.co.id – Tokoh masyarakat Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menghadiri acara Suluk Akbar dalam menyambut Bulan Muharram 1446 Hijriah, di Persulukan Thariqat Naqsabandiyah Cabang Babussalam.
Gubernur Sumut periode 2018-2023 mengaku sangat bangga dapat berbaur dengan para jamaah dan bersilaturahmi dalam acara yang berlangsung di Dusun Sapta Marga, Desa Selayang, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat.
Kehadiran Edy disana disambut hangat oleh Tuan Guru Syeikh, Muhammad Nasir Tanjung bersama ratusan Jamaah Suluk Thariqat Naqsabandiyah Cabang Babussalam dan warga sekitar.
“Bagi saya, majelis zikir dan doa seperti ini insya Allah pasti mendatangkan keberkahan dari Allah SWT,” kata Edy dalam sambutannya, Kamis (18/7).
Mantan Pangkostrad itu mengatakan, bahwa Kabupaten Langkat banyak kenangan saat bertugas menjadi prajurit TNI, menjabat sebagai Komandan Batalyon Linud 100. Ia bertemu dengan mantan anggotanya, yang mengikuti pengajian di persulukan ini.
“Waktu saya Komandan Batalion Linud 100, tadi ada mantan-mantan anak buah saya yang ikut persulukan di sini,” sebut mantan Pangdam I/Bukit Barisan itu.
Edy sempat juga menyoroti akses menuju persulukan tersebut, jalannya rusak. Tapi, begitu tidak menyurutkan bagi masyarakat untuk beribadah dan mengaji di persulukan ini.
“Gak apa persulukannya susah-susah, tidak perlu di dunia kaya, tapi akhirat nanti. Bagaimana kita harus punya umat Islam ini, harus bisa mandiri,” kata Edy.
Edy kemudian menyampaikan, di Pilkada Sumut 2024 ini akan maju kembali sebagai calon gubernur. Dia meminta doa kepada Tuan Guru Syeikh, Muhammad Nasir Tanjung dan ratusa jamah agar diberi kemudahan.
“Jadi kampanye itu bagaimana, apakah masang masang spanduk, di naik naikan, bagi saya tidak. Saya hanya menyampaikan bahwa saya akan maju kembali menjadi gubernur Sumut,” sebutnya.
“Saya ingin menyampaikan saya akan maju, saat ini sedang proses, saya mencari partai yang mau mengusung saya, Insya Allah doakan tuan guru dan semuanya, insya allah dimudahkan,” sambungnya.
Lebih lanjut, Edy juga bercerita tentang sosok pemimpin yang baik adalah yang diminta oleh rakyatnya untuk memimpin. Menurutnya, jika sosok pemimpin yang datang hanyak untuk memanfaat rakyat bukanlah pemimpin yang baik.
“Kata guru ngaji saya, kalau kita menaik-naikkan pundak kita ini, agar kita ditunjuk menjadi umaroh, itu haram hukumnya. Tapi, ketika makmum ini, meminta sabagai imam atau sebagai umaroh, kalau anda tak mau. Maka kelak akan tak di hargai Rasulullah itu kata guru saya,” ungkapnya.
Selain itu, Edy juga menyoroti akses menuju persulukan tersebut, jalannya rusak. Tapi, begitu tidak menyurutkan bagi masyarakat untuk beribadah dan mengaji di persulukan ini.
“Gak apa persulukannya susah-susah, tidak perlu di dunia kaya, tapi akhirat nanti. Bagaimana kita harus punya umat Islam ini, harus bisa mandiri,” ujarnya.
Sementara itu, Tuan Guru Syeikh, Muhammad Nasir Tanjung mengatakan baru Edy Rahmayadi yang pertama kali mendatangi persulukan ini. Sedangkan tokoh masyarakat lainnya, tidak ada pernah mendatangi persulukan tersebut.
“Kami senang dan bangga persulukan ini, didatangi sosok pemimpin seperti Pak Edy Rahmayadi. Semoga pak Edy sukses selalu apa yang ingin dicapainya,” kata Tuan Guru Syeikh, Muhammad Nasir Tanjung.
Dalam sela-sela acara, mantan Ketua PSSI itu juga membagi-bagikan bola standar dan digunakan dalam kompetisi Liga Indonesia kepada anak-anak di sekitar persulukan tersebut, sebanyak 15 bola.
Kemudian, Suluk akbar dalam menyambut bulan 1 Muharam 1446 Hijriah, Edy Rahmayadi dan Tuan Guru Syeikh, Muhammad Nasir Tanjung juga memberikan bantuan kepada anak yatim dan piatu serta kaum dhuafa. (wol/man/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post