MEDAN, Waspada.co.id – Menatap Indonesia Emas 2045 masih banyak tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini di antaranya yakni mulai pudarnya budaya sopan dan santun dalam bersikap maupun bertutur kata.
Salah satu faktor hilangnya budaya ini adalah kurangnya sosok teladan sebagai contoh bagi anak muda di Indonesia.
Sehingga Indonesia khususnya kota Medan butuh tokoh yang bisa menjadi teladan.
“Indonesia terkhusus kota Medan minim terhadap tokoh yang patut untuk dijadikan contoh bagi generasi Z hingga membentuk generasi yang bersifat cemas,” ujar guru besar fakultas kedokteran USU, Prof Dr dr. Ridha Dharmajaya Sp.BS (K), saat menjadi pembicara dalam sesi diskusi talkshow HUT ke-16 Antropologi Sosial di Kampus Universitas Negeri Medan (Unimed), Rabu (12/6).
“Kita perlu contoh tauladan yang baik, itu yang kita tidak punya saat ini. Saya melihat harusnya kalau ada upacara hari pendidikan nasional misalnya itu di baliho-baliho ada foto profil guru yang sudah mengajar selama minimal 30 tahun, sehingga orang-orang melihat dan menjadi contoh,” ujarnya melanjutkan.
Masih menurut Prof Ridha, Indonesia memiliki banyak suku yang bergabung dalam satu kesenyawaan.
“Kalau dalam kimia seperti H20 (hidrogen dan oksigen) yang menghasilkan air, asam tambah basah, asam tambah air itu merupakan satu kesenyawaan yang membentuk esentitas baru itu lah Indonesia,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, dosen Antropologi Sosial (Ansos) Unimed, Puspita menilai saat ini generasi muda banyak yang memiliki sikap tidak sopan dan cenderung Julid dan mengurusi urusan seseorang dalam media sosial.
“Sekarang ini budaya Indonesia hanya dikenang manis, anak Indonesia sudah tidak seperti dulu lagi yang ramah dan santun terhadap orang yang tidak dikenal, mahasiswa juga sekarang ini saya akui kurang santun karena hilangnya sosok yang menjadi teladan,” katanya. (wol/rls/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post