MEDAN, Waspada.co.id – Harga cabai merah berdasarkan pemantauan di wilayah Medan, Deliserdang dan Langkat mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil pemantauan harga cabai merah menyentuh Rp20.000 per Kg nya. Penurunan hara cabai merah ini lebih banyak dipengaruhi oleh meningkatnya sisi pasokan cabai merah. Dan bisa dipastikan cabai merah akan menyumbang deflasi terbesar bagi Sumut di bulan Juli.
Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan jika mengacu kepada PIHPS (pusat informasi harga pangan strategis) Kota Medan harga cabai merah di awal pekan (senin) ditransaksikan stabil dibadingkan perdagangan Jumat.
“Tidak ada lompatan harga seperti biasanya, dan ini mengindikasikan bahwa pasokan cabai merah mulai meningkat di pasaran,” tuturnya, Rabu (24/7).
Selanjutnya, harga cabai rawit terpantau masih dikisaran Rp38.000 hingga Rp40.000 per Kg. Meksipun ada banyak varian cabai rawit yang ada di pasar. Harga cabai rawit ini belum menunjukan tren penurunan, seiring dengan sisi supply atau persediaan yang belakangan relatif stagnan.
“Selai cabai, harga bawang merah juga bergerak dengan tren yang sama, yakni mengalami penurunan dalam hampir sebulan terakhir. Kalau sebulan yang lalu kita masih menemukan harga bawang merah paling mahal berada dikisaran Rp40.000 hingga Rp42.000 per Kg. Maka saat ini harga bawang merah dijual paling mahal Rp30.000 hingga Rp32.000 per Kg,” ungkapnya.
Kemudian harga daging ayam bergerak stabil dalam rentang Rp24.000 hingga Rp30.000 per kg nya, termasuk juga ayam hidup. Sementara itu, minyak goreng justru mengalami kenaikan harga seiring dengan kebijakan pemerintah yang menaikkan HET minyak goreng subsidi menjadi Rp15.700 per Kg. Namun untuk harga minyak goreng curah masih berada dikisaran Rp16.000 hingga Rp17.000 per Kg.
“Dan terjadi kenaikan pada harga wortel, dimana kualitas wortel yang bagus mencapai Rp10.000 per Kg nya. Selebihnya harga kebutuhan pangan lainnya seperti gula pasir, daging sapi, beras, tomat, ikan dencis dan ikan tongkol masih diperdagangkan relatif stabil,” katanya.
Untuk komoditas cabai dan bawang, lebih dipicu oleh meningkatnya sisi supply, sementara kenaikan harga minyak goreng (subsidi) lebih dikarenakan kebijakan penyesuaian harga keekonomiannya.
“Jadi fluktuasi harga komoditas pangan dengan tren turun sudah terjadi dalam dua bulan terkahir,” tandasnya. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post