MEDAN, Waspada.co.id – Badan Pusat Statistik Sumatera Utara mencatat survei harga produsen gabah di provinsi ini pada Juni telah mencatat 75 observasi transaksi penjualan gabah di 13 kabupaten terpilih.
Dengan komposisi terbanyak didominasi Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 33 observasi (44,00%), dan Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 29 observasi (38,67%), disusul Gabah Luar Kualitas sebanyak 13 observasi (17,33%).
Statistisi Ahli Utama BPS Sumut, Misfaruddin, menuturkan di tingkat petani pada Juni, harga gabah tertinggi senilai Rp7.900 per kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Ciherang di Kabupaten Serdang Bedagai.
“Sedangkan harga terendah senilai Rp. 5.300 per kg berasal dari gabah luar kualitas varietas Ciherang dan Inpari 32, gabah kualitas GKP varietas Inpari 32 di Kabupaten Simalungun,” tuturnya, Senin (8/7).
Di tingkat penggilingan pada Juni, harga gabah tertinggi senilai Rp8.000 per kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Ciherang di Kabupaten Serdang Bedagai.
Sedangkan harga terendah senilai Rp5.350 per kg berasal dari gabah luar kualitas varietas Ciherang dan Inpari 32, gabah kualitas GKP varietas Inpari 32 di Kabupaten Simalungun.
“Rata-rata harga gabah kelompok kualitas Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani mengalami penurunan sebesar 1,55 % dari Rp6.878 per kg pada Mei menjadi Rp6.771 per kg pada Juni,” ungkapnya.
Sedangkan kelompok kualitas Gabah Kering Panen (GKP) mengalami kenaikan sebesar 0,56% dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp5.874 per kg menjadi Rp5.907 per kg.
Rata-rata harga gabah kelompok kualitas Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat penggilingan mengalami penurunan sebesar 0,98 % dari Rp7.044 per kg pada Mei menjadi Rp6.975 per kg pada Juni.
“Kelompok kualitas Gabah Kering Panen (GKP) juga mengalami penurunan sebesar 0,39 % dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp6.067 per kg menjadi Rp6.043 per kg,” tandasnya. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post