JAKARTA, Waspada.co.id – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyebut angka kepuasan pemudik pada tahun ini mengalami peningkatan. Dari hasil survei yang dilakukan oleh BPS dan Kemenkominfo, tingkat kepuasan arus mudik secara keseluruhan mencapai 89 persen, sedangkan untuk mudik gratis mencapai 91 persen.
“Jadi 89 persen untuk mudiknya dan 91 persen untuk kegiatan mudik gratis,” kata Menhub usai mengikuti rapat terbatas terkait evaluasi arus mudik dan balik lebaran tahun 2024 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (6/5).
Dari segi keselamatan, tercatat terjadi penurunan kasus kecelakaan sebesar 8 persen. Selain itu, kasus meninggal dunia juga menurun 12 persen dan luka ringan 10 persen. Namun kasus luka berat mengalami kenaikan 33 persen.
Menhub Budi mengatakan, program mudik gratis yang bertujuan untuk menekan angka kecelakaan pun akan terus dipertahankan. Ia menyebut, mudik gratis pada tahun ini hanya diikuti oleh 133 ribu orang. Karena itu, Budi pun mendorong seluruh instansi pemerintah untuk ikut menggelar program mudik gratis ke berbagai daerah, termasuk Jawa dan Sumatera.
“Pak Presiden tadi mengingatkan sebentar lagi akan tembus dari Sumatra Selatan ke Bengkulu, dari Riau ke Sumatra Barat. Ini akan menambah keinginan masyarakat untuk mudik,” tambah dia.
Selain itu, nantinya Kemenhub akan membebaskan sejumlah lahan yang akan dimanfaatkan sebagai rest area, baik di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) maupun yang ke arah Merak. Selain berfungsi sebagai tempat istirahat, jalan tol juga berfungsi untuk menunda volume kendaraan yang akan menuju ke suatu tempat.
“Tadi saya diinstruksikan oleh Menteri PU untuk membebaskan tanah-tanah sebagai rest area yang mungkin tidak langsung ke rest area. Jadi katakanlah ada 10 atau 15 tempat dibebaskan, masing-masing 5 ha sekarang untuk rest area saja, nanti suatu waktu ini menjadi suatu lahan yang bermanfaat untuk membuat rest area,” tegasnya.
Menhub juga menyoroti soal manajemen gate. Menurut dia, sistem tapping tidak bisa lagi digunakan karena akan menyebabkan antrean panjang kendaraan di KM 70 dan KM 414. Budi mengatakan, dengan penerapan sistem pembayaran tol nirsentuh melalui On Board Unit (OBU), maka kendaraan bisa langsung melintas sehingga memperlancar arus lalu lintas.
Lebih lanjut, dalam survei juga ditemukan bahwa kereta api menjadi transportasi favorit masyarakat. Namun jumlahnya saat ini masih terbatas. Karena itu, Menhub mengusulkan agar PT Kereta Api Indonesia menambah jumlah kereta. Usulan ini pun juga telah disetujui Presiden Jokowi.
Selain itu, menurutnya jumlah pelabuhan baik di Ketapang maupun di Merak juga harus ditambah sehingga tak ada penumpukan penumpang. “Satu hal yang penting adalah besaran kapal. Kapal yang dioperasikan harus lebih besar dan lebih cepat, sehingga daya angkut dan kecepatan itu memberikan result yang baik,” pungkasnya.(wol/republika/mrz/d2)
Discussion about this post