MEDAN, Waspada.co.id – Puluhan masyarakat adat yang bermukim di kawasan Danau Toba tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat Tutup PT Toba Pulp Lestari (TPL) mendesak agar PT TPL segera di tutup.
Pasalnya, TPL dinilai menjadi perusahaan perusak lingkungan. Seruan ini disampaikan saat berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumatera Utara (Sumut) di Jalan Imam Bonjol, Kamis (18/5).
Tampak massa aksi membentangkan spanduk bertuliskan ‘Selamatkan Bumi dari Krisis Iklim’. Sebanyak 36 komunitas adat yang menyerukan penutupan PT TPL ini.
10 Lurah Kedapatan Naikkan Harga Sembako
Kepala Dinas Koperasi UKM Perindag Kota Medan, Benny Iskandar Nasution, mengaku ada 10 lurah yang kedapatan berulang kali menaikkan harga bahan pokok pada program Pasar Murah Pemko Medan.
Dijelaskan Benny, alasan 10 lurah tersebut menaikkan harga bahan pokok adalah untuk biaya transport dan honor orang-orang yang bertugas pada kegiatan pasar murah tersebut. Kesepuluh lurah ini ketahuan menaikkan harga bahan pokok pada saat program pasar murah saat bulan Ramadhan.
“Selama ini kita salurkan pasar murah ini di 151 kelurahan. Ternyata dalam program ini ada lurah yang nakal. Alasan mereka menaikkan harga untuk uang operasional. Sebenarnya hal itu tidak boleh dilakukan,” ungkap Benny, Kamis (18/4).
PT CIS Beroperasi di Register 40
Wakil Ketua Komisi A DPRD Paluta, Muhammad Amin Siregar, meminta Kapolres Tapsel agar segera menutup pabrik sawit PT CIS yang beroperasi di Desa Kosik Putih Kecamatan Simangambat. Pasalnya perusahaan tersebut diduga tak memiliki izin operasional, karena berdiri di wilayah register 40 Kabupaten Padang Lawas Utara.
Amin menduga, adanya pembiaran dan kongkalikong antara pejabat dan penegak hukum di Kabupaten Padang Lawas Utara dengan pemilik PT CIS, sehingga bebas beraktivitas dan beroperasi melakukan pengolahan sawit tanpa tersentuh hukum sama sekali.
(wol/man/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post