MEDAN, Waspada.co.id – Meskipun Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan, 151 kelurahan, dan 2.001 lingkungan, namun Pemko Medan baru memiliki 1.000 becak sampah. Padahal idealnya, satu lingkungan wajib memiliki satu becak sampah.
Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Kota Medan Fraksi Partai Golkar, M Rizki Nugraha, saat menggelar sosialisasi produk hukum daerah Kota Medan Nomor 6 tahun 2015 tentang Pengelolaan Persampahan di Jalan Swadaya Lingkungan 16 Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Minggu (25/8).
“Kita punya 2.001 lingkungan, tetapi becak sampah kita baru 1.000 unit. Padahal idealnya, kita harus punya minimal 2.001 becak sampah. Artinya, kita masih kekurangan 1.001 becak sampah lagi,” ucap Rizki Nugraha yang turut dihadiri Anggota DPRD Sumut terpilih, Fazri tersebut.
Tujuh Parpol Non Parlemen Koalisi di Pilkada Medan
Tujuh partai politik tingkat Kota Medan yang tidak memiliki kursi DPRD Medan (non parlemen) dari hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) Februari 2024, mengaku siap untuk berkoalisi dan mendukung salah satu pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan pada Pilkada 27 November 2024 mendatang.
Adapun ketujuh parpol non kursi DPRD Medan yang siap berkoalisi tersebut, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gelora Indonesia, Partai Buruh, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Garuda, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Ummat.
Komitmen itu dideklarasikan para pengurus ketujuh parpol tersebut di depan Kantor Wali Kota Medan, Minggu (25/8).
“Kami tujuh parpol non seat (tanpa kursi) di DPRD Medan siap berkoalisi untuk mendukung dan memenangkan salah satu paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan,” ucap Ketua PPP Kota Medan sekaligus Sekretaris Koalisi Tujuh Parpol Non Kursi DPRD Medan, Abdul Rani, kepada sejumlah awak media, Minggu (25/8).
Tanah Karo Miliki Potensi Besar
Bakal calon (Bacalon) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi berbicara tentang potensi besar yang dimiliki Kabupaten Karo di bidang pertanian holtikultura dan sektor pariwisata.
Menurut Edy, 65 persen kebutuhan logistik di Sumut bersumber dari Kabupaten Karo. Edy menyampaikan itu saat menghadiri acara Kerja Tahun ‘Gendang Guro-guro Aron Nimpa-Nimpa HUT RI Ke-79’, di Desa Juhar Simbelang, Kecamatan Juhar, Sabtu (24/8) kemarin.
“Tanah Karo itu, tanah yang diberkati Tuhan. Kalau tanah karo ini ditutup, 65 persen tidak makan sayur, tak makan jeruk, tak makan wartel, dan banyak lagi datang dari Tanah Karo,” sebut Edy Rahmayadi.
(wol/man/d2)
Discussion about this post