MEDAN, Waspada.co.id – Setelah mengalami tekanan yang signifikan pada perdagangan kemarin, IHSG dan Rupiah berpeluang mengalami technical rebound pada perdagangan hari ini.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan sejumlah indikator menunjukan bahwa pasar keuangan di tanah air banyak diselimuti kabar baik pada perdagangan hari ini. Dimana imbal hasil US Treasury AS mengalami penurunan, yang saat ini di level 4,53 persen.
“Selanjutnya USD Index pada perdagangan hari kamis juga mengalami penurunan. Dari sebelumnya di atas 105, saat ini berada di level 104.7. Sejumlah bursa di Asia juga ditransaksikan di zona hijau, meskipun terpantau mengalami penguatan yang terbatas. Untuk data revisi pertumbuhan ekonomi AS Q1, secara kuartalan juga masih sesuai ekspektasi, dengan membukukan pertumbuhan sebesar 1,3 persen,” tuturnya, Jumat (31/5).
Pelaku pasar akan kembali menanti data inflasi konsumen AS yang selalu dijadikan acuan ekspektasi bagaimana kebijakan suku bunga acuan nantinya. Data tersebut nantinya akan menentukan bagaimana transaksi pasar keuangan dalam jangka pendek di pekan depan. Sementara itu, IHSG pada sesi perdagangan pagi ini dibuka menguat di level 7.076.
“Sementara itu, mata uang Rupiah bergerak stabil dikisaran level 16.255 per US Dolar. IHSG diproyeksikan akan kembali menguat dan mencoba menembus level 7.100 pada hari ini. IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 7.150 hingga 7.220. Untuk mata uang Rupiah diproyeksikan akan menguat dan berkonsolidasi dikisaran 16.200 per US Dolar,” ungkapnya.
Rupiah berpeluang bergerak dalam rentang 16.180 hingga 16.255 pada perdagangan akhir pekan ini. Disisi lain, harga emas terpantau bergerak menguat di level $2.347 per ons troy nya.
“Harga emas sendiri juga masih menanti bagaimana inflasi konsumen AS di akhir pekan. Meskipun sejuah ini kepsketasinya inflasi AS akan merealisasikan kinerja yang sama dengan sebelumnya,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post