MEDAN, Waspada.co.id – Data inflasi produsen AS merealisasikan angka yang lebih kecil dari perkiraan sebelumnya.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan pada bulan Juli, data inflasi produsen AS sebesar 0,1% atau lebih rendah dari ekspektasi 0,2 % yang bisa diterjemahkan bahwa The FED (Bank Sentral AS) kian dekat pada kemungkinan pemangkasan bunga acuannya.
“Walaupun pada dasarnya pelaku pasar juga tengah menanti rilis data inflasi inti, maupun inflasi pada umumnya di hari ini,” tuturnya, Rabu (14/8).
Kinerja bursa saham di AS ditutup menguat seiring dengan rilis data tersebut. Dan mayoritas bursa di Asia pada perdagangan hari ini juga mengalami penguatan. IHSG pada sesi perdagangan pembukaan juga menguat di level 7.377.
“IHSG berpeluang untuk menembus level psikologis 7.400 pada hari ini. Walaupun pada dasarnya pelaku pasar akan lebih berhati-hati dengan rencana rilis data inflasi di AS malam nanti,” ungkapnya.
IHSG berpeluang untuk bergerak dalam rentang 7.350 hingga 7.420. Selain kinerja bursa di Asia yang mengalami penguatan, membaiknya kinerja IHSG juga akan ditopang dengan penguatan mata uang rupiah.
“Rupiah berpeluang menguat terhadap US Dolar seiring dengan ekspektasi pemangkasan bunga acuan yang mencuat, serta imbal hasil US Treasury yang melemah,” katanya.
Mata uang rupiah dibuka menguat di level 15.725 per US Dolar. Dengan penguatan yang cukup tajam pada perdagangan pagi ini, Rupiah kian berpeluang untuk menekan US Dolar di bawah level 15.700. Dan tidak hanya mata uang Rupiah yang menguat, sejumlah mata uang di Asia juga menguat terhadap US Dolar.
“Termasuk juga harga emas yang sempat menyentuh $2.470 per ons troy pada sesi perdagangan pagi dini hari. Walaupun sejauh ini harga emas berkutat dikisaran $2.463 per ons troy,” tandasnya. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post