Waspada.co.id -Hukum puasa namun belum mandi wajib tidak mempengaruhi syarat sahnya puasa. Ahli fiqih dari Madzhab Maliki, Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki dalam kitab Ibanatul Ahkam menjelaskan, walau diperbolehkan menunda mandi junub, lebih utama untuk menyegerakan mandi wajib sebelum waktu subuh.
Puasa bisa tetap sah dan lebih utama adalah menyegerakan mandi wajib ketika berada di dalam kondisi junub sebelum memasuki waktu subuh, atau sesaat setelah fajar terbit. Maka, mandi wajib karena junub itu perlu dilakukan supaya salat subuhnya sah.
Dilansir dari berbagai sumber, hukum puasa namun belum mandi wajib, sebagai berikut.
Hukum Puasa Namun Belum Mandi Wajib
Mandi wajib merupakan proses menyucikan diri dari hadas besar dan tidak termasuk dalam hal-hal yang membatalkan puasa. Dalam hukum Islam, seseorang yang dalam keadaan junub diperbolehkan makan sahur terlebih dahulu dan mandi wajib setelahnya, asalkan sudah berniat puasa sebelum fajar.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Aisyah RA dan Ummu Salamah RA berkata bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam pernah dalam keadaan junub ketika waktu fajar telah tiba, lalu beliau mandi dan tetap berpuasa.
Walaupun apakah boleh mandi wajib setelah sahur itu diperbolehkan, tetap dianjurkan untuk menyegerakan mandi agar tubuh lebih segar dan siap menjalankan ibadah. Dalam Shahih Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam pernah mendapati waktu fajar dalam keadaan junub, kemudian beliau mandi dan tetap menjalankan puasanya.
Ini menjadi dalil utama yang menunjukkan bahwa mandi wajib setelah masuk waktu subuh tetap diperbolehkan. Pendapat Imam An-Nawawi Beliau menjelaskan bahwa seseorang yang dalam keadaan junub dan baru mandi setelah sahur tetap sah puasanya, karena junub bukanlah penyebab batalnya puasa. (wol/okz/ryp/d1)
Discussion about this post