AEK KANOPAN, Waspada.co.id – Perlahan mulai terbongkar kedok oknum Ketua KPU Labura inisial ADS yang diduga menerima uang Rp400-an juta demi penggelembungan suara Caleg periode 2024-2029 di setiap Daerah Pemilihan (Dapil) dan TPS.
Pesan chat WhatsApp Ketua KPU Labura seolah-olah terkejut jika isi di dalam tas berupa uang tunai sebanyak Rp400-an juta. Kemudian dalam isi chat tersebut, ADS mengucap nama sang pencipta seraya menyeletuk gemetar melihat banyaknya jumlah uang.
Namun uang Rp400-an juta bukan dikembalikan saat itu juga, melainkan diboyong oleh diduga Ketua KPU Labura dengan catatan sesuai kesepakatan akan membantu penggelembungan suara.
Diketahui pertemuan dan transaksi di Kota Tanjungbalai pada malam hari tanggal 10 Januari hingga 11 Januari 2024 dini hari. Lokasi pertemuan ditentukan oleh ADS di salah satu rumah makan agar tidak dicurigai oleh aparat penegak hukum.
Chat via WhatsApp antara narasumber dan diduga Ketua KPU Labura berawal menunjukkan titik koordinat lokasi pertemuan pada jam 21.04 Wib, selanjutnya sandi penyerahan uang Rp400-an juta jam 21.10 Wib.
Narasumber menyerahkan screenshot isi chat WhatsApp pada Waspada Online, Minggu (12/5) bahwa terlihat profil WhatsApp diduga Ketua KPU Labura bergambar wayang.
Berikut isi chat WhatsApp pada 10 Januari 2024 jam 21.10 WIB yang diswbut sumber Waspada Online;
“Ketua, 400 juta pohon untuk 4 kapling, kapling 1,2,3,4. Dan 50 juta pohon dari provinsi untuk 6 kapling ketua”.
Selanjutnya chat WhatsApp narasumber dibalas ADS pada tanggal 11 Januari 2024 dini hari jam 01.23 WIB yang isinya;
“Ass bg, kog ada tas itu bg? Punya siapa itu” dijawab sumber “isinya ketua”, lalu dijawab ADS” Bentar ku liat. Masya Alloh… Punya siapa itu bg. Kog byk x itu. Gemetar jadi nya aku liat nya.”
“Sebenarnya total uang Rp417 juta, uang belum sepenuhnya dikembalikan. ADS mengembalikan uang dengan cara mencicil, pertama diberi uang kontan dan dicicil melalui transfer BRI link. Sisa uang belum dikembalikan sebanyak Rp74 juta lagi,” ucap sumber.
Sumber kembali menyebutkan, pada hari itu ADS berangkat ke Kota Tanjungbalai mengendarai mobil dan dirinya tidak ditemani oleh siapa pun.
“ADS yang menentukan jadwal pertemuan, titik lokasi pertemuan di Kota Tanjungbalai atas saran ADS dan kesepakatan bersama. ADS main tunggal atau seorang diri dan datang ke Tanjungbalai mengendarai mobil pribadi”, imbuh sumber. (wol/rsy/pel/d2)
Discussion about this post