HUMBAHAS, Waspada.co.id – Dalam penuh kehangatan, Ir Yanto Sihotang bersama istrinya, Boru Siahaan, berbincang dengan warga di kampung kelahirannya di Lembah Tarabintang, Kecamatan Tarabintang, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Sabtu (23/11).
Mereka berbagi harapan untuk kemajuan daerah yang selama ini merasa terpinggirkan dan kurang perhatian dari pembangunan.
Ir Yanto, yang besar di kawasan tersebut, mengungkapkan bahwa daerah Pakkat, Parlilitan, dan Tarabintang memiliki ikatan yang kuat, baik dalam hubungan kekeluargaan maupun agama. Meskipun berbeda-beda, masyarakat di sini hidup rukun dan saling mendukung, sebuah kekuatan yang diyakini dapat membawa perubahan.
“Saya besar di sini, dan seperti yang disampaikan oleh Nenek Boru Banjarnahor, kami berharap ada pemimpin dari Humbang Hasundutan yang dapat membawa perubahan nyata, terutama untuk daerah-daerah yang selama ini tertinggal,” ujar Ir Yanto.
Ia menegaskan pentingnya perhatian terhadap pembangunan yang merata, termasuk sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan.
Menurutnya, kemiskinan yang melanda masyarakat di kawasan Papatar ini harus segera di atasi, dengan pemerintah hadir melalui program-program seperti bedah rumah layak huni.
“Kami dan Bapak Hendri Tumbur berkomitmen untuk fokus pada masyarakat Papatar, khususnya dalam dua tahun ke depan,” tambahnya.
Ir Yanto, yang pernah merantau ke Jerman, merasa terpanggil untuk kembali ke kampung halamannya demi memperbaiki kondisi masyarakat yang tertinggal, dan memberikan harapan baru bagi masa depan Humbang Hasundutan.
Ir Yanto Sihotang, yang dibesarkan di tanah kelahirannya di Papatar, sangat memahami pentingnya menjaga keberagaman dalam masyarakat. “Di sini, kami banyak berbeda agama, tapi kami saling menghargai dan menjaga persaudaraan. Inilah nilai yang harus kita pelihara, meski berbeda agama, kita disatukan oleh adat dan budaya Batak yang kuat,” ujarnya.
Dalam perbincangan hangat bersama warga, Yanto menegaskan komitmennya untuk membangun sebuah masyarakat yang lebih baik dengan pondasi yang kokoh, terutama dalam aspek spiritual.
“Sebagai calon pemimpin, kami percaya bahwa pembangunan spiritual tak terlepas dari pembangunan infrastruktur yang baik. Jika kami diberi amanah, kami pastikan tempat ibadah untuk semua agama akan mendapatkan perhatian yang setara. Tidak ada yang boleh terpinggirkan,” tegasnya.
Yanto menambahkan, bahwa bagi dirinya, penting untuk memastikan bahwa setiap agama bisa beribadah dengan aman dan nyaman.
“Kami akan membangun infrastruktur ibadah yang memadai untuk semua umat, karena masyarakat yang kuat adalah masyarakat yang bisa beribadah dalam kedamaian,” tambahnya.
Harapan Yanto untuk Humbang Hasundutan adalah terciptanya pemerintahan yang merangkul semua elemen masyarakat, mengutamakan pembangunan yang adil dan merata, serta memperhatikan kebutuhan spiritual setiap warga.
Dengan semangat persatuan dan keberagaman yang kuat, Yanto optimis bisa membawa perubahan positif bagi daerah yang selama ini merasa terpinggirkan. (wol/ari/d2)
Discussion about this post