MEDAN, Waspada.co.id – Iwan, Warga Multatuli, mengaku kesal karena tagihan air di rumah milik keluarga yang dijaganya di Jalan Multatuli melonjak.
“Jadi memang selama ini saya diamanahkan untuk menjaga rumah milik keluarga. Tadi penjaga yang biasa membayar tagihan air melaporkan dua bulan belakangan ini tagihan air melonjak. Tercatat, sampai Rp 300 ribuan,” ujarnya, Rabu (31/7).
“Padahal rumah tidak berpenghuni sejak awal Juni hingga saat ini. Karena pemilik rumah tersebut, paman saya bolak balik Jakarta Medan. Sudah dua bulan ini belum ada balik ke Medan,” terangnya.
Lantas, dirinya melapor ke pihak PDAM Tirtanadi. Dan mendapatkan penjelasan terkait hal tersebut.
“Tadi saya sudah ke Tirtanadi dan mereka mengatakan bahwa terjadinya seperti ini saat pengecekan nomor meteran, pintu pagar penghuni rumah terkunci dan tidak ada akses untuk mengecek meteran. Untuk tagihan bulan 6 dan 7 petugas tidak bisa masuk ke dalam, sedangkan bulan 4 dan 5 mereka bisa masuk untuk mengecek meteran,” terangnya lagi.
“Mereka berasumsi pemilik rumah ada dan sedang keluar jadi mereka membuat angka meteran seperti ada penghuni seperti biasa walaupun tidak bisa masuk,” tegasnya.
Dirinya pun meminta agar tidak boleh pencatat main pukul rata. Untuk ke depannya, kata Iwan, tiap bulan pada tanggal 12 penjaga rumah diminta untuk memotokan meteran dan kirimkan ke nomor handphone petugas Tirtanadi. (wol/ari/d2)
Discussion about this post