BATUBARA, Waspada.co.id – Perusahaan investasi asal Tiongkok melirik Kawasan Industri Kuala Tanjung (KIKT) dan Kawasan Industri Nusantara (Kinra) Sei Mangke, Kabupaten Batubara, untuk membangun core business metalurgi baja senilai Rp120 triliun (8 miliar USD).
Perusahaan investasi itu bernama Hebei Bishi Industry Group Co Ltd yang berkantor pusat di Tiongkok dikenal memiliki lima perusahaan grup berfokus pada industri baja, pertambangan, dan energi terbarukan.
Total aset yang dimiliki lebih dari 11 miliar USD, termasuk 4.1 miliar USD dalam bentuk aset sumber daya dan memiliki 62 kilometer jalur kereta api khusus.
Bi Jing An sebagai pemilik Hebei Bishi Industrial Group Co Ltd mengaku siap memperluas strategi bisnis ke pasar luar negeri dan potensi ekonomi Indonesia, khususnya Sumatera Utara menjadi lokasi yang tepat untuk berinvestasi.
Dalam penjajakan kerjasama industri baja di Sumut, para investor yang digandeng Capital Group melaksanakan pertemuan dengan Direktur PT Prima Pengembangan Kawasan (PPK), Sutanto, serta Direktur PT Kinra, VT Moses Situmorang, di kantor Prima Multi Terminal Kuala Tanjung Kabupaten Batubara, Kamis (14/11).
“Bi Jing An selaku pemilik Bishi Group sangat tertarik melakukan penjajakan kerjasama, termasuk pengadaan lahan industri baja seluas 350 hektar. Mengingat KIKT memiliki lahan dan dekat dengan dermaga pelabuhan yang sangat strategis, “ungkap Direktur PT PPK, Sutanto, usai menerima kunjungan para investor.
Bahkan para investor luar negeri ini juga sangat membutuhkan dermaga yang dikelola Pelindo Grup yang memiliki kedalaman 17 M LWS, guna bersandarnya kapal kargo bermuatan 100.000 dalam mengangkut hasil industri baja nantinya.
“PT PPK selaku anak perusahan PT Pelindo Solusi Logistik yang merupakan bagian dari Pelindo Grup, siap bersinergi dengan Kawasan Industri Nusantara (Kinra) anak perusahaan PTPN III, mempromosikan secara bersama tentang potensi-potensi yang dimiliki kedua kawasan industri di Kabupaten Batubara,” ujar Sutanto.
Ia menerangkan, KIKT dan Kinra akan menyesuaikannya kebutuhan investor asing ini, agar dapat memenuhi requirement suitable dalam membangun industri baja yang mampu menyerap 15.000 tenaga kerja.
Direktur PT Kinra, VT Moses Situmorang, menambahkan pihaknya akan secara bersama-sama melaksanakan pembahasan teknis untuk mewujudkan harapan terjalinnya kemitraan tersebut. (wol/lvz/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post