JAKARTA, Waspada.co.id – Dampak negative dari cuaca ekstrem yang dirasakan belakangan ini benar-benar nyata, salah satunya terjadi lonjakan kasus kanker kulit atau melanoma. Kelompok tertinggi dalam kasus ini, ternyata adalah orang lanjut usia.
Kasus kanker kulit pada usia 25 hingga 49 tahun pun terjadi peningkatan, meski angka persentasenya kecil. Ini diperkirakan efek dari teredukasinya generasi lebih muda akan pentingnya penggunaan sunscreen demi menghalau sinar UV matahari yang menjadi salah satu penyebab kanker kulit.
Perlu diketahui, hampir 90 persen melanoma disebabkan oleh terlalu banyak paparan sinar UV yang dapat merusak DNA di kulit.
“28 per 100.000 orang lanjut usia di Inggris mengalami kanker kulit. Angka tersebut naik 57 persen dari hasil survei sebelumnya. Pada usia lebih muda (25-49 tahun), kasus kanker kulit alami kenaikan 7%,” bunyi laporan Cancer Research UK (CRUK) dikutip dari The Guardian, Selasa (28/5/2024)
Disebutkan lebih lanjut, memang tak ditampil kelompok orang lanjut usia dinilai kurang mengetahui bahaya tidak menggunakan tabir surya untuk menghalau sinar UV. Itulah kenapa kasus kanker kulit banyak terjadi pada kelompok usia ini.
Fakta ini, kata Kepala Eksklusif CRUK, Michelle Mitchell, sangat mengkhawatirkan. Sebab, kanker kulit akibat paparan sinar UV sejatinya bisa dicegah dengan memperhatikan kebiasaan menggunakan tabir surya.
“Kasus ini (kanker kulit) dapat dicegah dengan kebiasan pakai sunscreen secara teratur,” tegasnya.
Pernyataan itu sejalan dengan data yang dirilis CRUK bahwa dari 20.800 kasus yang didiagnosis di Inggris pada 2024, sekitar 17.000 di antaranya bisa dicegah.
Sementara itu, meski kasusnya terus meningkat, kematian akibat kanker kulit atau melanoma itu dapat ditekan dengan memperhatikan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat.
Bahkan, Inggris mencatatkan hampir sembilan dari 10 orang dewasa yang terdiagnosis kanker kulit kini dapat bertahan hidup selama 10 tahun atau lebih.(wol/okezone/eko/d2)
Discussion about this post