AEK KANOPAN, Waspada.co.id – Janjangan Kosong (Jangkos) yang telah menggunung di dalam areal Pabrik Minyak Kelapa Sawit Multiagro Sumatera Jaya (PMKS MSJ) Huta Godang, Desa Pulo Dogom, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) diduga dibakar, Jumat (7/6).
Akibat kejadian itu, Jangkos yang diduga dibakar menimbulkan kepulan asap tebal sehingga meresahkan warga sekitar. Kobaran api yang tidak bisa dikendalikan begitu cepat merambat ketempat yang lebih luas.
Atas peristiwa tersebut, pihak manajemen PMKS MSJ meminta bantuan dua unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Pemkab Labura untuk memadamkan kobaran api. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Labura spontan turun ke setelah mendapat informasi terjadi kebakaran Jangkos.
Informasi diterima Waspada Online, Jangkos diduga dibakar oleh pihak perusahaan sejak, Kamis (6/6). Api membesar dan merembet lebih leluasa pada, Jumat (7/6) sekitar jam 12.45 WIB.
“Tumpukan Jangkos terlihat menggunung di areal PMKS MSJ. Jika Jangkos terbakar tentunya kami warga sekitar sangat resah, karena abu Jangkos sangat tajam dan merusak kesehatan tubuh,” kata Khairul pada Waspada Online yang merupakan warga setempat.
Sambungnya, kami sebagai warga yang bermukim di sekitar dari PMKS MSJ Huta Godang Desa Pulo Dogom kurang yakin apabila Jangkos terbakar. Dirinya khawatir Jangkos diduga dibakar atas permintaan perusahaan.
“Kami tidak yakin Jangkos terbakar, kami berkeyakinan Jangkos diduga dibakar oleh perusahaan. Karena abu Jangkos harganya cukup mahal yang akan diperuntukkan untuk pupuk pohon kelapa sawit,” sebut Khairul.
Hal diduga Jangkos dibakar pihak perusahaan PMKS MSJ kini disangkal oleh Manager PMKS Hasyim Siregar. Dimana Hasyim menegaskan bahwa Jangkos bukan dibakar melainkan terbakar.
“Jangkos bukan dibakar, tapi terbakar karena tidak ada unsur kesengajaan. Dibakar dan terbakar memiliki makna yang berbeda. Justru terbakar pihak kami menghubungi Damkar, awalnya turun 1 unit dan kami minta kembali 1 unit, maka 2 unit mobil Damkar masih memadamkan api,” kata Hasyim kepada Waspada Online di ruang kerjanya.
Ditanya asal sumber api, lantas Hasyim menjelaskan, kemungkinan api muncul berasal dari dalam Jangkos karena ada keluar berupa gas yang tidak bisa diprediksi.
“Pertama kali api diketahui oleh mandor proses, awalnya api terlihat kecil pada jam 12.45 wib dan mobil Damkar sampai ke lokasi jam 13.30 wib. Luas areal penimbunan Jangkos yang terbakar sekitar 2.000 meter persegi atau 5 Rante dengan ketinggian tumpukan lebih kurang sekitar 7 meter,” sebutnya.
Lanjut Hasyim, kondisi Jangkos terlalu kering sekali karena habis kena pres, terlebih kondisi cuaca juga sangat panas.
“Kapasitas PMKS untuk produksi buah kelapa sawit yakni 30 ton per jam. Sekarang kami juga membakar Jangkos, tapi saat ini tidak maksimal masuk ke dalam tungku bakar,” imbuhnya.
Hasyim kembali menjelaskan, untuk pencegahan supaya api tidak merembet ke tempat lain, Jangkos yang terbakar di gali dengan alat berat dan disiram menggunakan mobil Damkar supaya api yang di dasar padam.
“Diperkirakan api bisa padam selama 2 hari. Kami tidak bisa menebak jumlah kapasitas berat Jangkos,” ungkapnya.
Ketika ditanya apakah ada spesial petugas ditempatkan di areal penumpukan Jangkos dan apakah Jangkos yang terbakar akibat kelalaian perusahaan. Lantas Hasyim menerangkan bahwa areal tumpukan Jangkos dijaga oleh 2 orang.
“Sementara ini untuk mengontrol tumpukan Jangkos dijaga oleh 2 orang sambil melihat lihat situasi itu karena ter pada kerawanan. Kejadian terbakarnya Jangkos dalam kurun waktu dekat ini baru terjadi 2 kali,” pungkasnya.
Kapolres Labuhanbatu AKBP Benhard L Malau setelah diinformasikan adanya terbakar Jangkos di PMKS MSJ Huta Godang Desa Pulo Dogom yang meresahkan warga sekitar spontan memerintahkan anggotanya cek ke TKP.
“Kami cek dulu ketua”, tulis Kapolres Labuhanbatu pada Waspada Online via Chat WhatsApp.
Pantauan di lokasi PMKS MSJ, terlihat pihak Dinas Lingkungan Hidup Labura, personil Polsek Kualuh Hulu turun ke areal tumpukan lokasi Jangkos. Kemudian terlihat 2 unit mobil Damkar yang sedang berjuang memadamkan api. (wol/rsy/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post