JAKARTA, Waspada.co.id – Sejumlah tokoh ulama Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Tengah menemui Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di kediaman di Sumber, Banjarsari, Solo, Senin (25/11). Setidaknya ada delapan tokoh yang mengunjungi mantan Wali Kota Solo tersebut.
Kedelapan tokoh tersebut di antaranya KH Mahfudz Hamid, Pengasuh Ponpes Purworejo KH Fatkhurrohman, Ponpes Semarang KH Wahib Mahfud, Ponpes Kebumen KH Izzudin Abdurrahman, Pengasuh Ponpes Magelang.
Ada juga KH Anwar Iskandar, Ketua Umum MUI Pusat sekaligus Wakil Rois Am PBNU KH Said Asrori, Katib Am PBNU, Pengasuh Ponpes Magelang KH Ubaidullah Shodaqoh, Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH Haris Shodaqoh, Pengasuh Ponpes Semarang.
Rais Syuriyah PWNU Jateng Pengasuh Ponpes Magelang, Ubaidullah Shodaqoh, mengatakan kalau kunjungan tersebut adalah silaturahmi menjelang Pilkada mendatang. Ia menegaskan meminta tokoh-tokoh agar ke depan Pilkada berjalan dengan aman.
“Pertemuan ini silaturahim menjelang Pilkada. Tentunya kita minta kepada seluruh tokoh yang berpengaruh, mohon supaya ikut bantu agar Pilkada tetap aman,” katanya ketika ditemui awak media usai bertemuan Jokowi, Senin (25/11).
Pihaknya berharap pertemuan tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Pasalnya, ia berharap Pilkada lancar agar pembangunan pemerintah berjalan sebagaimana mestinya.
“Tidak ada peristiwa yang tidak kita inginkan. Masyarakat tetap damai, pembangunan tetap jalan sesuai dengan yang kita inginkan,” ucapnya.
Selain itu, ia mengatakan kalau pertemuan tersebut juga bentuk terima kasih atas jasa Jokowi sebelum usai purna tugas sebagai presiden. Ia mengatakan kalau Jokowi juga menghendaki pilkada mendatang berjalan demokratis dan aman.
“Kita bertemu setelah beliau tidak di istana, kurang bisa bebas. Pak Jokowi perannya dipertegas sebagai tokoh masyarakat, beliau tetap menghendaki pemilu tetap demokratis, aman, dan tentram,” katanya menjelaskan.
“Beliau sudah banyak berjasa pada NU secara khusus, terlebih UU pesantren dan Perpresnya. Sangat membantu kami NU yang berbasis di pondok pesantren. Banyak jasa beliau di jam’iyah NU khususnya,” katanya mengakhiri. (wol/republika/mrz/d2)
Discussion about this post